KOMPAS.com - Memiliki perut buncit bukan hanya masalah penampilan atau kesulitan mengenakan celana favorit. Lebih dari itu, perut yang besar bisa menjadi pertanda adanya risiko kesehatan serius, bahkan pada orang-orang dengan indeks massa tubuh (BMI) yang tergolong normal.
Sebuah studi kolaboratif internasional yang dipimpin oleh peneliti dari Mayo Clinic mengungkapkan bahwa pria dan wanita dengan lingkar pinggang besar memiliki risiko kematian lebih tinggi, terutama akibat penyakit jantung, gangguan pernapasan, dan kanker. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Mayo Clinic Proceedings edisi Maret 2014.
Baca juga: Mengapa Perut Makin Buncit dengan Bertambahnya Usia?
Penelitian ini menggabungkan data dari 11 studi kohort yang melibatkan lebih dari 600.000 orang di seluruh dunia. Hasilnya sangat mencengangkan:
“Risikonya meningkat secara linier,” jelas Dr. James Cerhan, ahli epidemiologi dari Mayo Clinic. “Setiap penambahan dua inci (sekitar 5 cm) lingkar pinggang dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian sebesar 7% pada pria dan 9% pada wanita.”
Baca juga: Butuh Waktu Berapa Lama untuk Hilangkan Perut Buncit? Ini Jawabannya
Lemak yang terletak dalam rongga perut, atau disebut lemak visceral, merupakan jenis lemak yang sangat berbahaya. Lemak ini melingkupi organ-organ vital dan berbeda dari lemak subkutan yang berada tepat di bawah kulit.
Ketika lemak visceral terurai, ia melepaskan asam lemak ke dalam aliran darah yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, Alzheimer, kolesterol tinggi, hingga resistensi insulin yang memicu diabetes tipe 2. Bahkan, protein yang dihasilkan oleh lemak ini dapat menyebabkan peradangan jaringan dan penyempitan pembuluh darah, yang meningkatkan tekanan darah.
Baca juga: Ketahui Penyebab Perut Buncit pada Perempuan dan Bahayanya bagi Tubuh
BMI telah lama digunakan sebagai indikator obesitas, namun menurut Dr. Cerhan, “BMI bukanlah ukuran yang sempurna.” Ia menambahkan bahwa BMI tidak dapat membedakan antara massa lemak dan otot, serta tidak menunjukkan distribusi lemak dalam tubuh. Ini menjadi masalah karena lemak di perut memiliki dampak metabolik yang lebih berbahaya.
Artinya, seseorang bisa saja memiliki BMI normal, tetapi menyimpan lemak berlebih di perut — dan tetap berisiko tinggi terkena penyakit kronis. Kondisi ini dikenal sebagai TOFI: Thin Outside, Fat Inside.
Baca juga: Jenis Olahraga Terbaik untuk Menghilangkan Perut Buncit Menurut Sains
Meskipun tiap individu berbeda, ada panduan umum tentang ukuran pinggang yang sehat:
Pengukuran harus dilakukan dengan benar — berdiri tegak, mengukur bagian pinggang sejajar pusar setelah menghembuskan napas (bukan saat mengisap perut ke dalam!).
Baca juga: Perut Buncit Lebih Mematikan Ketimbang Obesitas
Selain lingkar pinggang, rasio pinggang-pinggul juga bisa menjadi indikator kesehatan. Rasio >0,85 pada wanita dan >0,95 pada pria bisa menunjukkan peningkatan risiko penyakit.
Ukuran pinggang juga merupakan salah satu dari lima indikator sindrom metabolik, bersama dengan tekanan darah tinggi, kadar trigliserida tinggi, gula darah tinggi, dan kolesterol HDL rendah. Memiliki tiga atau lebih dari kondisi ini sangat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan diabetes.
Baca juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Perut Buncit yang Tak Boleh Disepelekan
Berita baiknya, perubahan kecil pada gaya hidup bisa memberi dampak besar:
Lingkar pinggang bukan hanya urusan estetika, tapi penanda penting kesehatan tubuh secara keseluruhan. Dr. Cerhan menyimpulkan, “Tujuan utama seharusnya adalah mencegah tingginya BMI dan lingkar pinggang.” Bahkan penurunan beberapa sentimeter saja bisa memberikan manfaat besar bagi kesehatan jangka panjang.
Jika kamu merasa memiliki berat badan normal namun perut buncit, mungkin saatnya untuk mengukur ulang risiko kesehatanmu — karena angka di timbangan bukan satu-satunya indikator yang bisa diandalkan.
Baca juga: 7 Cara Termudah Kecilkan Perut Buncit Menurut Sains
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini