KOMPAS.com - Obesitas kini menjadi salah satu tantangan kesehatan terbesar di dunia. Selain menurunkan kualitas hidup, kelebihan berat badan juga meningkatkan risiko berbagai penyakit serius, seperti diabetes tipe 2, hipertensi, hingga penyakit jantung. Dalam pencarian solusi penurunan berat badan yang efektif dan aman, para ilmuwan menemukan harapan baru dalam sebuah senyawa kuno dari tanaman tradisional Tiongkok: halofuginone.
Halofuginone (HF) merupakan senyawa alami yang berasal dari akar dan daun tanaman Chang shan atau gigil (Dichroa febrifuga Lour), yang telah digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok selama lebih dari 2.000 tahun. Awalnya, tanaman ini dikenal sebagai pengobat demam akibat malaria. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa halofuginone juga berpotensi besar dalam mengatasi masalah kesehatan modern seperti obesitas.
Tim ilmuwan yang dipimpin oleh Prof. Jianping Weng dari University of Science and Technology of China (USTC), bekerja sama dengan akademisi John R. Speakman dari Shenzhen Institutes of Advanced Technology, menemukan bahwa HF mampu menurunkan berat badan dan memperbaiki kesehatan metabolik secara signifikan.
Baca juga: Kolagen: Senjata Baru untuk Menurunkan Berat Badan Lebih Cepat?
Penemuan penting yang diterbitkan dalam jurnal Science Advances ini menunjukkan bahwa HF meningkatkan kadar dua protein penting dalam tubuh, yaitu growth differentiation factor 15 (GDF15) dan fibroblast growth factor 21 (FGF21). Kedua protein ini berperan besar dalam mengatur nafsu makan dan metabolisme.
GDF15 dikenal sebagai "faktor anoreksigenik", yang artinya mampu mengurangi asupan makanan dengan cara memengaruhi reseptor GFRAL di otak.
FGF21 adalah hormon metabolik utama yang disekresikan oleh hati. Ia mampu mendorong pembakaran energi, meningkatkan sensitivitas insulin, serta mengatur metabolisme hati dan jaringan lemak.
Dengan kata lain, HF membantu menurunkan berat badan melalui dua pendekatan sekaligus: mengurangi rasa lapar dan meningkatkan pembakaran energi.
Baca juga: Dua Hal yang Penting untuk Menurunkan Berat Badan Berkelanjutan
Ketimbang menggunakan terapi berbasis protein rekombinan yang mahal dan sulit dicerna tubuh, penggunaan halofuginone sebagai obat berbasis molekul kecil jauh lebih ekonomis dan mudah diterima pasien. “Meningkatkan kadar GDF15 dan FGF21 secara endogen melalui obat molekul kecil seperti HF menawarkan alternatif yang menjanjikan,” tulis para peneliti.
Dalam uji praklinis menggunakan tikus obesitas (DIO mice), HF menunjukkan kemampuan menurunkan berat badan secara konsisten. Tidak hanya itu, efek positif ini tetap terlihat tanpa memandang jenis kelamin tikus, metode pemberian HF, maupun suhu lingkungan.
Metabolisme energi meningkat, sensitivitas insulin membaik, dan lemak tubuh menurun. Bahkan ketika diuji pada model hewan berbeda, seperti tikus ob/ob (yang memiliki kelainan genetik penyebab obesitas) dan babi mini obesitas, hasilnya tetap menjanjikan.
Baca juga: Cara Menurunkan Berat Badan secara Alami dengan Meniru Efek Obat
Lebih lanjut, penelitian menunjukkan bahwa HF bekerja melalui penghambatan EPRS1, sebuah enzim yang terlibat dalam respons stres seluler. Aktivasi jalur ini mendorong peningkatan produksi GDF15 dan FGF21. Sebaliknya, senyawa MAZ-negatif yang tidak menghambat EPRS1, terbukti gagal menurunkan berat badan atau meningkatkan kadar protein metabolik tersebut.
Dengan kata lain, “HF tampaknya menargetkan EPRS1 secara langsung sebagai mekanisme utama dalam penurunan berat badan,” jelas tim peneliti.
Baca juga: Riset: Diet Puasa Memengaruhi Otak dalam Menurunkan Berat Badan
Penelitian ini menunjukkan bahwa HF dan turunannya memiliki potensi besar sebagai kandidat obat anti-obesitas masa depan. Perjalanan dari pengobatan antimalaria kuno menuju solusi modern untuk obesitas menunjukkan betapa pentingnya penggabungan ilmu tradisional dan penelitian ilmiah mutakhir.
Seperti yang diungkapkan dalam studi ini, “Transformasi halofuginone dari pengobatan tradisional menjadi terapi modern sekali lagi menekankan kontribusi penting pengobatan Tiongkok dalam pengembangan obat masa kini.”
Dengan makin meningkatnya kebutuhan akan solusi penurunan berat badan yang efektif dan aman, temuan ini memberikan secercah harapan baru dalam melawan epidemi obesitas global—berasal dari warisan kuno yang kini didukung oleh ilmu pengetahuan modern.
Baca juga: Benarkah Teh Pelangsing Bikin Langsing?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.