Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerbangan Perdana Jet Supersonik X-59 NASA, Terbang Senyap di Atas Gurun Mojave

Kompas.com - 29/10/2025, 13:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Sumber Space

KOMPAS.com - Mimpi NASA untuk merevolusi penerbangan komersial memasuki babak baru.

Jet supersonik terbarunya, X-59, berhasil melakukan penerbangan perdananya.

Pesawat ini dirancang khusus untuk mengatasi masalah utama yang membatasi perjalanan supercepat: dentuman sonik (sonic boom) yang memekakkan telinga.

Setelah lama dinantikan, X-59 kini siap menjalani kampanye pengujian yang akan menentukan masa depan penerbangan supersonik di atas daratan.

Baca juga: NASA Temukan 3 Eksoplanet Seukuran Bumi yang Punya Bintang Kembar, Mirip di Film Star Wars

Momen Bersejarah di Gurun Mojave

Penerbangan perdana X-59 terjadi pada Selasa, 28 Oktober, pukul 10:13 pagi EDT (21.13 WIB), di Palmdale Regional Airport, California.

X-59 meluncur dari fasilitas U.S. Air Force (USAF) Plant 42, yang berbagi landasan pacu dengan bandara tersebut.

Meskipun NASA tidak mengumumkan penerbangan ini secara publik, momen bersejarah ini tidak luput dari mata publik.

Para spotter dan fotografer pesawat memposting video dan foto di media sosial yang menunjukkan X-59 dengan desain memanjang yang radikal lepas landas.

Fotografer Jarod Hamilton berhasil mengabadikan X-59 saat lepas landas, menanjak tajam di atas Gurun Mojave.

Berdasarkan jalur penerbangannya, X-plane ini terbang dalam pola "lintasan balap" berbentuk oval di atas Edwards Air Force Base, USAF, selama lebih dari satu jam sebelum akhirnya mendarat di fasilitas tersebut.

Tujuan Utama: Menghilangkan Dentuman Sonik

X-59 dirancang oleh NASA dan dibangun oleh Lockheed Martin di fasilitas Skunk Works, Palmdale.

Pesawat ini sepenuhnya dirancang untuk mampu terbang lebih cepat dari kecepatan suara, tanpa menghasilkan dentuman sonik yang keras, yang biasanya sangat mengganggu masyarakat di daratan.

Karena masalah dentuman sonik inilah, penerbangan supersonik di atas daratan telah dilarang dalam jarak tertentu di AS sejak tahun 1973.

Kini, X-59 akan ditempatkan di Armstrong Flight Research Center NASA yang terletak di Edwards Air Force Base. Di sana, pesawat akan menjalani pengujian intensif.

Pengujian ini melibatkan penerbangan X-59 di atas mikrofon yang diletakkan di seluruh gurun, serta mengejar pesawat lain yang dilengkapi sensor udara khusus melalui gelombang kejut yang dihasilkan X-59.

Baca juga: NASA: Cara Seseorang Tertawa Bisa Ungkap Kecerdasan Emosionalnya

Membuka Kembali Langit Komersial

NASA berharap dapat mengubah larangan penerbangan supersonik yang berlaku sejak 1973.

Jika X-59 dapat membuktikan bahwa penerbangan supersonik "senyap" adalah hal yang mungkin, pembatasan untuk menembus batas kecepatan suara di atas wilayah AS yang berpenduduk dapat dicabut.

Pencabutan ini akan membuka jalan bagi penerbangan supersonik komersial di masa depan. Kecepatan tinggi dari perjalanan supersonik juga dapat memberikan manfaat besar bagi industri seperti bantuan bencana, transportasi medis, dan sektor-sektor penting lainnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Ilmuwan Temukan Spesies Baru Laba-Laba Seram yang Bersembunyi di California
Ilmuwan Temukan Spesies Baru Laba-Laba Seram yang Bersembunyi di California
Oh Begitu
Bukan Hiu Putih, Studi Stanford Ungkap Spesies Hiu yang Rentan Punah Akibat Manusia
Bukan Hiu Putih, Studi Stanford Ungkap Spesies Hiu yang Rentan Punah Akibat Manusia
Oh Begitu
10 Fenomena Langit November 2025: Dari Hujan Meteor hingga Supermoon
10 Fenomena Langit November 2025: Dari Hujan Meteor hingga Supermoon
Fenomena
Krayon Oker Berusia 42.000 Tahun Ditemukan di Ukraina, Bukti Neanderthal Berjiwa Seni
Krayon Oker Berusia 42.000 Tahun Ditemukan di Ukraina, Bukti Neanderthal Berjiwa Seni
Oh Begitu
Chupacabra, Monster Mitos yang Tercipta Karena Evolusi dan Penyakit
Chupacabra, Monster Mitos yang Tercipta Karena Evolusi dan Penyakit
Oh Begitu
Wahana Juice yang Menuju Jupiter Ambil Risiko Pengamatan Komet 3I/ATLAS
Wahana Juice yang Menuju Jupiter Ambil Risiko Pengamatan Komet 3I/ATLAS
Oh Begitu
Ada Supermoon 5 November, BMKG: Waspada Banjir Rob di Pesisir Indonesia
Ada Supermoon 5 November, BMKG: Waspada Banjir Rob di Pesisir Indonesia
Fenomena
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Fenomena
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Oh Begitu
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
Fenomena
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Fenomena
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Oh Begitu
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Fenomena
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Oh Begitu
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau