Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh Sumber Air Aqua, Ahli UGM Jelaskan Beda Air Tanah Biasa dan Air Pegunungan

Kompas.com - 29/10/2025, 09:05 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa hari terakhir, air minum dalam kemasan (AMDK) Aqua menjadi sorotan usai Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengunjungi pabrik pengolahan air mineral di Jawa Barat.

Air Aqua dituding berasal dari air sumur bor atau air tanah dangkal.

Hal ini secara mendasar membawa kita pada satu pertanyaan: Apa sebenarnya perbedaan antara air tanah dan air pegunungan yang selama ini diasosiasikan dengan air mineral kemasan?

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan air pegunungan? Dan bagaimana cara membuktikan bahwa air tersebut benar-benar berasal dari pegunungan?

Baca juga: Penjelasan Danone soal Video Dedi Mulyadi Sidak Sumber Air AQUA

Definisi Air pegunungan

Heru Hendrayana, Guru Besar Hidrogeologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menjelaskan, air pegunungan pada dasarnya adalah istilah yang mengacu pada air tanah yang berasal dari gunung.

Sumber air sendiri, menurutnya, terbagi menjadi dua: air permukaan dan air tanah.

Air tanah dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk pegunungan.


"Air pegunungan itu artinya air tanah, jadi bukan air permukaan ya (seperti sungai), air tanah yang berasal dari gunung (itu air pegunungan),” jelas Heru kepada Kompas.com dihubungi melalui telepon, Selasa (28/10/2025) sore.

Perlu dicatat, air pegunungan tidak selalu ditemukan di pegunungan itu sendiri. Air dari pegunungan bisa mengalir ke lereng, kaki gunung, atau dataran di sekitarnya. Yang terpenting adalah asal-usulnya yang berasal dari pegunungan.

Lalu, bagaimana dengan air hujan yang meresap ke dalam tanah di lereng gunung? Heru menjelaskan bahwa hal tersebut berbeda.

Air hujan yang meresap dan mengalir keluar adalah air tanah dangkal, bukan air pegunungan.

Air Pegunungan Tidak Bisa Dilihat Kasat Mata, Perlu Pembuktian

Air pegunungan harus melalui sistem akuifer atau sistem vulkanik, yang memerlukan pengujian untuk membuktikannya.

Akuifer adalah formasi geologi bawah tanah yang mengandung dan mampu mengalirkan air, seperti batuan berpori, sedimen, atau lapisan tanah yang jenuh dengan air. Akuifer berfungsi sebagai reservoir air tawar terbesar di bumi yang dapat diakses melalui mata air dan sumur.

Hal ini berarti, untuk disebut air pegunungan, asal-usul air tersebut harus dapat dibuktikan berasal dari sistem batuan di pegunungan, yang secara ilmiah mengalir ke suatu tempat.

"Maka dari itu semua orang yang menyebut air pegunungan itu, secara ilmiah harus bisa dibuktikan. Pembuktian air pegunungan dengan cara penelitian, dengan riset," tegasnya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
Fenomena
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Fenomena
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Oh Begitu
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Fenomena
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Oh Begitu
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Oh Begitu
Nebula Kelelawar Hantu: ‘Tamu’ Kosmik yang Muncul di Langit Halloween
Nebula Kelelawar Hantu: ‘Tamu’ Kosmik yang Muncul di Langit Halloween
Fenomena
Supermoon Emas November 2025: Purnama Terbesar Sepanjang Tahun
Supermoon Emas November 2025: Purnama Terbesar Sepanjang Tahun
Oh Begitu
Gempa M 5,1 Guncang Laut Sarmi Papua, Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa M 5,1 Guncang Laut Sarmi Papua, Tidak Berpotensi Tsunami
Fenomena
Anjing-Anjing Menjadi Biru di Zona Chernobyl, Apa yang Terjadi?
Anjing-Anjing Menjadi Biru di Zona Chernobyl, Apa yang Terjadi?
Oh Begitu
Rahasia Kodok yang Bisa Berubah Jadi Kuning Neon dalam Dua Hari
Rahasia Kodok yang Bisa Berubah Jadi Kuning Neon dalam Dua Hari
Oh Begitu
77 Kerangka Kristen Awal Ditemukan di Situs Gereja Tertua Aarhus Denmark, Berusia Sekitar 900 Tahun
77 Kerangka Kristen Awal Ditemukan di Situs Gereja Tertua Aarhus Denmark, Berusia Sekitar 900 Tahun
Oh Begitu
Sejarah Halloween dan Día de Muertos, Lahir dari Perkawinan Budaya Kematian Celtic dan Aztec
Sejarah Halloween dan Día de Muertos, Lahir dari Perkawinan Budaya Kematian Celtic dan Aztec
Oh Begitu
Mengapa Pria Lebih Tinggi Dibanding Wanita? Studi Jelaskan
Mengapa Pria Lebih Tinggi Dibanding Wanita? Studi Jelaskan
Oh Begitu
Studi Baru: Daging Olahan dan Minuman Manis Jadi Racun Terburuk bagi Otak
Studi Baru: Daging Olahan dan Minuman Manis Jadi Racun Terburuk bagi Otak
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau