Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

77 Kerangka Kristen Awal Ditemukan di Situs Gereja Tertua Aarhus Denmark, Berusia Sekitar 900 Tahun

Kompas.com - 01/11/2025, 10:14 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

KOMPAS.com - Para arkeolog di Denmark baru-baru ini membuat penemuan bersejarah.

Saat melakukan penggalian di sebuah situs pemakaman Kristen abad pertengahan, mereka menemukan kerangka 77 orang yang dikuburkan sekitar 900 tahun lalu.

Penemuan ini diperkirakan adalah makam orang-orang Kristen awal di wilayah tersebut, meskipun mereka kemungkinan masih menganut keyakinan pagan Norse.

Baca juga: Mengungkap Sejarah China dari Makam Kuno, Bukti Kesejahteraan dan Ketidakstabilan Dinasti

Penggalian ini dilakukan di situs Sankt Olufs Kirke—Bahasa Denmark untuk Gereja Santo Olaf—di dekat pusat kota Aarhus, di Semenanjung Jutland, Denmark.

Situs ini digali sebagai persiapan untuk pekerjaan konstruksi.

Situs Kristen Tertua dan Akhir Zaman Viking

Situs Gereja Santo Olaf adalah situs Kristen tertua yang pernah ditemukan di Aarhus.

Penemuan ini menunjukkan agama Kristen mulai berkembang pesat seiring dengan menurunnya paganisme Norse dan berakhirnya Zaman Viking pada tahun 1066.

Mads Ravn, pimpinan proyek dan arkeolog dari Museum Moesgaard di Aarhus, menjelaskan pentingnya temuan ini.

"Kerangka-kerangka langka ini memberi kami kesempatan unik untuk mempelajari lebih lanjut tentang kehidupan, penyakit, dan kepercayaan warga Aarhus yang pertama—dan tentang peran warisan budaya Kristen dalam pembangunan kota," kata Ravn dikutip Live Science.

Menurut catatan sejarah, Gereja Santo Olaf dibangun pada abad ke-12 dan dinamai dari Raja Norwegia abad ke-11, Olav Haraldsson, yang lahir sebagai pagan tetapi kemudian menjadi santo Kristen setelah konversi.

Gereja ini kemudian ditinggalkan setelah struktur choir (tempat paduan suara) runtuh pada tahun 1548 akibat angin kencang.

Petunjuk Penguburan yang Mendukung Kekristenan

Meskipun lokasi penggalian saat ini jauh lebih kecil dari area pemakaman gereja aslinya, 77 kerangka yang ditemukan memberikan indikasi kuat bahwa mereka adalah penganut Kristen. Hal ini terlihat dari beberapa petunjuk:

  • Lokasi: Kuburan pagan di Denmark seringkali berjarak beberapa mil dari permukiman, tetapi umat Kristen berusaha dimakamkan di "tanah suci" gereja seperti Santo Olaf, yang berlokasi dekat pusat kota.
  • Bekal Kubur: Penguburan Kristen biasanya memiliki sangat sedikit bekal kubur (grave goods), berbeda dengan temuan berlimpah pada kuburan Zaman Viking.
  • Orientasi Jasad: Kerangka di makam Santo Olaf dikuburkan dengan kepala menghadap ke barat dan kaki ke timur. Ravn menjelaskan bahwa orientasi ini umum dalam penguburan Kristen awal, diyakini agar orang mati dapat menyaksikan Kedatangan Kedua Yesus Kristus yang diperkirakan dimulai di timur (arah Yerusalem dan matahari terbit).

Baca juga: Diduga Korban Tumbal, Kerangka Remaja 2.000 Tahun di Inggris Ditemukan Telungkup

Keyakinan yang Masih 'Mendua'

Meskipun indikasi kuat mengarah bahwa orang-orang pada masa itu mulai mengenal agama Kristen, Ravn memperkirakan banyak orang di Denmark saat itu masih memegang beberapa kepercayaan pagan Norse.

"Mereka mungkin sedikit oportunis," ujar Ravn, menjelaskan bahwa orang-orang mungkin masih menggunakan kepercayaan Norse sebagai perlindungan, misalnya dengan mendatangi tabib lokal saat sakit.

Ravn mencontohkan Raja Viking Denmark, Harald Bluetooth, yang mengklaim telah mengubah bangsa Denmark menjadi Kristen sekitar tahun 965 Masehi (terukir pada Batu Jelling).

Namun, Ravn mencatat bahwa Harald sendiri mempekerjakan seorang völva—sejenis penyihir atau shaman—yang ahli dalam upacara pagan Norse.

"Mereka seperti bertaruh pada keduanya," tutup Ravn, menyimpulkan bahwa transisi dari paganisme ke kekristenan pada saat itu merupakan periode yang kompleks dan bertahap.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
Fenomena
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Fenomena
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Oh Begitu
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Fenomena
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Oh Begitu
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Oh Begitu
Nebula Kelelawar Hantu: ‘Tamu’ Kosmik yang Muncul di Langit Halloween
Nebula Kelelawar Hantu: ‘Tamu’ Kosmik yang Muncul di Langit Halloween
Fenomena
Supermoon Emas November 2025: Purnama Terbesar Sepanjang Tahun
Supermoon Emas November 2025: Purnama Terbesar Sepanjang Tahun
Oh Begitu
Gempa M 5,1 Guncang Laut Sarmi Papua, Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa M 5,1 Guncang Laut Sarmi Papua, Tidak Berpotensi Tsunami
Fenomena
Anjing-Anjing Menjadi Biru di Zona Chernobyl, Apa yang Terjadi?
Anjing-Anjing Menjadi Biru di Zona Chernobyl, Apa yang Terjadi?
Oh Begitu
Rahasia Kodok yang Bisa Berubah Jadi Kuning Neon dalam Dua Hari
Rahasia Kodok yang Bisa Berubah Jadi Kuning Neon dalam Dua Hari
Oh Begitu
77 Kerangka Kristen Awal Ditemukan di Situs Gereja Tertua Aarhus Denmark, Berusia Sekitar 900 Tahun
77 Kerangka Kristen Awal Ditemukan di Situs Gereja Tertua Aarhus Denmark, Berusia Sekitar 900 Tahun
Oh Begitu
Sejarah Halloween dan Día de Muertos, Lahir dari Perkawinan Budaya Kematian Celtic dan Aztec
Sejarah Halloween dan Día de Muertos, Lahir dari Perkawinan Budaya Kematian Celtic dan Aztec
Oh Begitu
Mengapa Pria Lebih Tinggi Dibanding Wanita? Studi Jelaskan
Mengapa Pria Lebih Tinggi Dibanding Wanita? Studi Jelaskan
Oh Begitu
Studi Baru: Daging Olahan dan Minuman Manis Jadi Racun Terburuk bagi Otak
Studi Baru: Daging Olahan dan Minuman Manis Jadi Racun Terburuk bagi Otak
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau