Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makam Romawi Kuno 12 Meter di Jerman Kosong Melompong Tanpa Kerangka, Apa Itu?

Kompas.com - 29/10/2025, 17:25 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

KOMPAS.com - Para arkeolog di Bavaria, Jerman, dikejutkan oleh penemuan sebuah struktur kuburan batu melingkar yang kosong tetapi dibangun dengan sangat rumit.

Struktur ini diduga kuat merupakan gundukan makam atau tumulus dari era Romawi yang "sangat langka" di wilayah tersebut.

Penemuan di kota Eichstätt ini tidak hanya menyoroti keahlian konstruksi Romawi, tetapi juga memicu pertanyaan besar: mengapa kuburan sebesar ini dibiarkan kosong tanpa jasad dan persembahan?

Baca juga: Ilmuwan Bangkitkan Kembali “Serat Emas” Romawi Kuno dari Kerang

Penemuan di Sisi Jalan Romawi Kuno

Dikutip dari The Independent, gundukan batu melingkar ini ditemukan secara tak terduga saat pekerjaan konstruksi dilakukan di samping jalan Romawi kuno di Eichstätt.

Ekskavasi yang dilakukan mengungkap struktur melingkar berdiameter 12 meter yang tersusun rapi dengan batu-batu.

Struktur ini mengindikasikan bahwa itu memang merupakan tumulus atau gundukan makam Romawi—sebuah jenis makam yang jarang didokumentasikan di provinsi kuno Raetia (salah satu provinsi Kekaisaran Romawi).

"Meskipun beberapa situs pemakaman Romawi diketahui dari wilayah Augsburg (Jerman), tumuli dengan dinding cincin batu sebesar ini sangat langka di bekas provinsi Raetia," tulis para peneliti dalam pernyataan.

"Kekosongan Menganga" dan Makam Simbolis

Keadaan isi di dalam makam inilah yang menimbulkan pertanyaan besar.

Para arkeolog menggambarkan situs tersebut kosong melompong karena tidak ditemukan adanya kerangka atau persembahan di dalamnya.

Para peneliti menduga ini mungkin adalah makam simbolis atau cenotaph, yang dibangun sebagai monumen peringatan untuk mengenang seseorang yang dimakamkan di tempat lain.

"Makam itu adalah tempat peringatan sekaligus ekspresi status sosial," ujar Mathias Pfeil, kurator umum dari Kantor Negara Bagian Bavaria untuk Pelestarian Monumen, dikutip Live Science.

"Kami tidak menduga akan menemukan monumen pemakaman dengan usia dan ukuran seperti ini di sini."

Baca juga: Penemuan Prasasti Yunani-Romawi Berusia 2.000 Tahun di Suriah, Apa Isinya?

Kebangkitan Adat Istiadat Pra-Romawi

Struktur gundukan makam (tumulus) sebenarnya memiliki tradisi panjang di Eropa Tengah dan Italia. Namun, di provinsi barat laut Kekaisaran Romawi kuno (termasuk Jerman modern), makam jenis ini baru muncul sekitar abad pertama Masehi.

Meskipun gundukan makam yang ditemukan sebelumnya di wilayah ini biasanya berasal dari Zaman Perunggu dan Besi yang lebih tua, dinding dasar batu yang terlihat pada ekskavasi terbaru ini tampak mengikuti model Mediterania di masa yang lebih baru.

Berdasarkan temuan ini, para peneliti menduga bahwa makam ini mungkin mengarah pada upaya menghidupkan kembali (revival) adat pemakaman pra-Romawi, khususnya adat Kelt.

Lokasi gundukan makam yang berada tepat di samping jalan era Romawi yang sudah dikenal (menuju Lembah Altmühl), serta kedekatannya dengan properti pedesaan Romawi (Roman country estate), semakin mendukung interpretasi ini.

"Makam Romawi Wolkertshofen oleh karena itu memiliki kepentingan khusus untuk penelitian di masa depan tentang kehidupan Romawi di Bavaria," tulis para peneliti.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Fenomena
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Oh Begitu
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
Fenomena
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Fenomena
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Oh Begitu
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Fenomena
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Oh Begitu
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Oh Begitu
Nebula Kelelawar Hantu: ‘Tamu’ Kosmik yang Muncul di Langit Halloween
Nebula Kelelawar Hantu: ‘Tamu’ Kosmik yang Muncul di Langit Halloween
Fenomena
Supermoon Emas November 2025: Purnama Terbesar Sepanjang Tahun
Supermoon Emas November 2025: Purnama Terbesar Sepanjang Tahun
Oh Begitu
Gempa M 5,1 Guncang Laut Sarmi Papua, Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa M 5,1 Guncang Laut Sarmi Papua, Tidak Berpotensi Tsunami
Fenomena
Anjing-Anjing Menjadi Biru di Zona Chernobyl, Apa yang Terjadi?
Anjing-Anjing Menjadi Biru di Zona Chernobyl, Apa yang Terjadi?
Oh Begitu
Rahasia Kodok yang Bisa Berubah Jadi Kuning Neon dalam Dua Hari
Rahasia Kodok yang Bisa Berubah Jadi Kuning Neon dalam Dua Hari
Oh Begitu
77 Kerangka Kristen Awal Ditemukan di Situs Gereja Tertua Aarhus Denmark, Berusia Sekitar 900 Tahun
77 Kerangka Kristen Awal Ditemukan di Situs Gereja Tertua Aarhus Denmark, Berusia Sekitar 900 Tahun
Oh Begitu
Sejarah Halloween dan Día de Muertos, Lahir dari Perkawinan Budaya Kematian Celtic dan Aztec
Sejarah Halloween dan Día de Muertos, Lahir dari Perkawinan Budaya Kematian Celtic dan Aztec
Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau