KOMPAS.com - Para ilmuwan baru saja mengumumkan penemuan spesies kadal baru di Vietnam yang diberi nama Acanthosaura grismeri. Kadal ini memiliki ciri mencolok: barisan duri tajam di sepanjang punggungnya yang mirip bilah pisau. Temuan ini menambah daftar panjang genus Acanthosaura—kelompok kadal berduri yang tersebar luas di Asia Tenggara—dan mengingatkan kita betapa banyak keanekaragaman hayati yang masih tersembunyi di hutan tropis yang lebat.
Kadal berduri baru ini ditemukan di hutan Krong Bong, Provinsi Dak Lak, wilayah Dataran Tinggi Tengah Vietnam. Menurut laporan, kadal ini memiliki satu deretan duri besar dan tajam di sepanjang tulang belakangnya, menjadikannya mudah dibedakan dari kerabat dekatnya.
Peneliti utama, Linh Tu Hoang Le dari Vietnam Academy of Science and Technology (VAST), memimpin studi deskriptif dan analisisnya. “Punggungnya terdiri atas satu baris sisik membesar yang runcing dan berlekuk,” tulis Hoang Le dalam publikasi tersebut. Pola duri itu menjadi kunci pembeda antara Acanthosaura grismeri dan spesies lain dalam kelompok yang sama.
Baca juga: Spesies Kadal Baru Ini Punya Lidah Emas!
Ukuran tubuh spesies ini pun menarik. Kadal jantan berukuran 7,5–9 cm, sedangkan betina mencapai 10–11,5 cm (diukur dari moncong ke pangkal ekor). Perbedaan ukuran ini umum terjadi pada reptil yang hidup di pepohonan.
Dari segi warna, jantan tampil mencolok dengan punggung hijau terang berpola rapi, sementara betina memiliki warna lembut campuran cokelat muda dan kuning kehijauan, disertai bintik-bintik gelap yang membantu kamuflase di antara dedaunan.
Untuk memastikan bahwa kadal ini memang spesies baru, tim peneliti menggunakan metode taksonomi integratif—menggabungkan data DNA, anatomi, dan sebaran geografis. Pendekatan ini memberikan bukti berlapis untuk mengidentifikasi batas antarspesies secara akurat.
Melalui pengurutan gen COI (Cytochrome Oxidase I)—penanda genetik yang sering digunakan sebagai “barcode” spesies—mereka menemukan perbedaan genetik antara A. grismeri dan kerabat terdekatnya mencapai 7,82% hingga 25,36%. Rentang perbedaan sebesar itu jauh melebihi variasi dalam satu spesies, menegaskan bahwa kadal ini memang merupakan cabang evolusi yang terpisah.
Analisis filogenetik juga mendukung hasil tersebut: A. grismeri membentuk kelompok monofiletik, artinya berasal dari satu nenek moyang yang sama bersama seluruh keturunannya.
Baca juga: Kehidupan Kota Membuat Kadal Lebih Sosial dan Bersahabat
Selain DNA, ciri fisik halus turut memperkuat bukti. Kadal ini tidak memiliki bercak hitam di sekitar mata, tetapi memperlihatkan garis tipis gelap di dekat mata dan pita putih di sepanjang bibir. Bentuk sisik dan duri di leher juga khas—tidak ada jarak antara jambul leher dan jambul punggung.
Bagi peneliti, detail seperti ini sangat penting. “Perbedaan kecil yang konsisten di banyak individu menjadi bukti kuat dalam taksonomi reptil,” tulis tim peneliti. Kejelasan identifikasi seperti ini juga membantu petugas lapangan, pedagang satwa, dan peneliti dalam menghindari kesalahan pengenalan spesies.
Spesies ini tercatat hidup di hutan Krong Bong yang mencakup Taman Nasional Chu Yang Sin, salah satu kawasan hutan pegunungan tertinggi di Vietnam. Secara umum, kelompok kadal berduri (pricklenape agamas) tersebar dari India Timur Laut, Cina Selatan, hingga Asia Tenggara daratan. Mereka menyukai hutan pegunungan yang lembap dan teduh—lingkungan yang cocok dengan lanskap Dataran Tinggi Tengah Vietnam.
Keanekaragaman habitat seperti perbedaan ketinggian, tutupan kanopi, dan kelembapan menciptakan mikroniche yang memicu spesiasi—proses terbentuknya spesies baru dari leluhur yang sama.
Baca juga: Kadal Australia Belajar Mengendus Asap untuk Selamatkan Diri
Penemuan Acanthosaura grismeri menambah daftar spesies genus ini di Vietnam dan mendorong ilmuwan untuk meninjau ulang koleksi museum serta foto lapangan lama. Dataran Tinggi Tengah sendiri sudah lama dikenal sebagai hotspot keanekaragaman hayati, dan masih menyimpan banyak misteri.
Temuan ini juga memperbarui panduan identifikasi lapangan bagi para biolog. Kini, jumlah duri punggung, pola garis di kepala, dan warna leher menjadi indikator penting dalam membedakan spesies serupa.
Ke depan, survei lanjutan diharapkan bisa menentukan apakah A. grismeri hanya hidup di Krong Bong atau juga tersebar di hutan lindung sekitarnya.
Deskripsi spesies baru seperti ini bukan sekadar memberi nama, tetapi juga membangun dasar ilmiah untuk riset ekologi, evolusi, hingga konservasi. Dengan metode DNA, pengukuran morfologi, dan kriteria yang terulang, para ilmuwan dapat berkomunikasi menggunakan “bahasa data” yang sama di seluruh dunia.
Penelitian ini juga mengingatkan bahwa kemajuan sains sering lahir dari kerja sunyi dan teliti. Berjam-jam pengamatan malam hari dan analisis laboratorium yang cermat akhirnya mengungkap kehidupan yang selama ini tersembunyi di hutan tropis Asia.
Studi lengkap mengenai Acanthosaura grismeri telah diterbitkan di jurnal ilmiah Zootaxa.
Baca juga: Panas Bisa Ubah Jenis Kelamin Kadal Bearded Dragon, Ini Penjelasannya
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang