Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kerupuk Seblak dan Kerupuk Tayamum

Tidak kurang dari Presiden IV Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri berkenan memberikan wejangan demi meredakan kehebohan para ibu mau pun bapak rumah tangga atas kelangkaan serta kenaikan harga minyak goreng.

Kelangkaan minyak goreng bukan cuma di Indonesia, tetapi juga merambah ke negara-negara bukan produsen migor berasal dari kelapa sawit seperti misalnya Jerman.

Konon pembelian migor sawit di supermarket Jerman seperti Aldi dibatasi maksimal dua botol untuk setiap pembeli.

Seperti telah dikhawatirkan berbagai pihak yang paham pengaruh politik terhadap ekonomi, kelangkaan migor terjadi di Eropa sebagai akibat terganggu oleh operasi militer Rusia merangsek masuk Ukraina.

Namun minyak goreng di Jerman tidak terbatas minyak sawit karena masih ada minyak zaitun, biji bunga matahari, kacang, butter, margarine dan lain sebagainya sehingga masyarakat Jerman tidak terlalu heboh tergoreng goreng-menggoreng minyak goreng.

Syukur Alhamdullilah, masyarakat Indonesia memiliki kedaulatan kebudayaan kuliner tersendiri sehingga tidak tergantung pada minyak goreng seperti terbukti pada mahakarya kuliner yang disebut sebagai seblak sebagai santapan masyarakat Sunda dengan cita rasa gurih dan pedas.

Seblak terbuat dari kerupuk mentah yang disiram dengan air panas bersama sayuran dan sumber protein seperti telur, ayam, boga bahari, atau olahan daging sapi diberi bumbu penyedap kencur.

Seblak menjadi makanan jajanan yang digemari berbagai kalangan masyarakat, terutama di wilayah pulau Jawa bagian barat makanan yang bertekstur kenyal ini memiliki rasa yang pedas dan menyegarkan, serta memiliki beberapa variasi, baik rasa maupun bahan tambahan juga kemasan produk.

Kreatifitas kultural masyarakat Nusantara memang menakjubkan. Terbukti masyarakat Desa Bulusari yang terletak di Kabupaten Kediri juga tidak menggantungkan diri ke minyak goreng.

Usaha ‘kerupuk padang pasir’ atau ‘kerupuk tayamum’, demikian orang Kediri menyebutnya, sudah ada sejak 40 tahun lalu.

Ide menggoreng kerupuk tayamum bukan dengan minyak goreng tetapi dengan pasir tercetus pertama kali oleh masyarakat Kediri, baru kemudian populer di daerah-daerah lain.

Usaha yang sempat mengalami masa-masa surut pada tahun 1980-an kini kembali bergairah seiring dengan pasar yang mulai kembali meliriknya.

Dari awalnya hanya dijual di warung-warung kecil, kini sudah merambah ke supermarket besar.

Cita rasa kerupuk makin beragam, dari rasa asin, manis, pedas, hingga rasa bawang. Bahkan, ada pula produsen yang menambahkan sambal petis sebagai cocolannya.

Namun kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng jangan dianggap remeh. Sejarah telah membuktikan bahwa kenaikan harga kebutuhan pokok pada masa pra G30S mau pun Mei 1998 merupakan pemicu utama kemelut politik yang kemudian berkembang menjadi keruntuhan rezim Orla dan Orla.

Andaikata Bung Karno dan Pak Harto lebih eling lan waspodo dalam menghadapi kenaikan harga sembako pasti sejarah Indonesia berjalan lain.

Maka dari lubuk sanubari terdalam bangsa Indonesia tulus mengharap Presiden Jokowi bersama segenap jajaran kepemerintahan yang bertanggung-jawab atas kesejahteraan rakyat Indonesia, berkenan cermat dan seksama mengamati kemudian mengendalikan gejolak kenaikan harga minyak goreng agar bangsa, negara dan rakyat Indonesia terhindar dari malapetaka tergoreng goreng-gorengan minyak goreng.

Jangan sampai lembaran hitam sejarah masa lalu kembali tergores di masa kini. MERDEKA!

https://www.kompas.com/tren/read/2022/03/25/115142265/kerupuk-seblak-dan-kerupuk-tayamum

Terkini Lainnya

Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Tren
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Tren
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa 'Orang Seram'
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa "Orang Seram"
Tren
Bagikan artikel ini melalui
Oke