Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lahir 1312 dan ACAB, Mengapa Polisi Kerap Dimusuhi Masyarakat di Berbagai Negara?

Setelah insiden tragis yang menewaskan driver ojek online (ojol) Affan Kurniawan, media sosial khususnya X dipenuhi slogan ACAB dan kode 1312.

Kedua istilah tersebut merupakan simbol perlawanan global yang merupakan singkatan dari All Corps Are Bastards.

Ungkapan yang terbentuk sejak awal abad ke-20 tersebut digunakan oleh masyarakat internasional untuk menunjukkan perlawanan terhadap tindakan represif aparat keamanan, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (30/8/2025).

Adapun kode numerik 1312 merupakan bentuk angka sebagai perhalusan dari ACAB, sesuai dengan urutan alfabet: A=1, C=3, A=1, B=2.

Mengingat istilah ini sudah digunakan sejak lama dan lahir di luar Indonesia, lantas, kenapa polisi kerap dimusuhi oleh masyarakat dunia?

Istilah untuk gambarkan kemunafikan aparat

Sosiolog Universitas Sebelas Maret (UNS), Drajat Tri Kartono, menjelaskan bahwa istilah ACAB dan 1312 sudah muncul sejak tahun 1920-an di Eropa.

Ia menjelaskan, pada saat itu polisi bisa dianggap sebagai tokoh munafik yang bisa mengamankan kepentingan mereka sendiri.

Sebab, dalam kisah paling awal, terdapat penjahat yang merasa dikhianati oleh polisi yang menggunakan jasanya tetapi tetap memenjarakannya pada akhirnya.

Drajat menambahkan, pada saat itu, penindasan kelas pekerja umumnya dianggap dilakukan oleh kelompok borjouis atau kapitalis.

Namun, sederet kejadian menyangkut polisi juga membuat masyarakat mempersepsikannya sebagai penindas, ditandai dengan lahirnya slogan ACAB itu.

"Masyarakat merasa, ternyata polisi ini bisa menjadi penindas juga yang pura-pura menerapkan peraturan tetapi ternyata digunakan untuk keuntungannya sendiri," terang Drajat kepada Kompas.com, Sabtu (30/8/2025).

Hal ini membuat masyarakat tidak percaya lagi terhadap institusi kepolisian.

Selain itu, kata dia, masyarakat dunia juga mengkritik standar ganda yang dilakukan polisi, yaitu menjadi pelindung dari pengusaha besar dan tokoh tertentu.

"Karena memang dari semua institusi, yang paling berhadapan dengan masyarakat secara langsung itu polisi," ujar Drajat.

"Jadi, polisi harus sadar betul kalau dia sampai mencederai masyarakat, reaksinya akan luar biasa," sambung dia.

Polisi anggap masyarakat sebagai musuh

Selanjutnya, Drajat mengakui bahwa polisi memiliki tugas yang lebih berat dibandingkan koleganya, misalnya AU, AD, dan AL.

Sebab, mereka sebenarnya memiliki hak yang sama untuk melakukan kekerasan dan memegang senjata pembunuh, seperti bom, pistol, dan lain sebagainya. Namun, fungsi polisi adalah menertibkan dan mengamankan masyarakat.

"Sehingga, yang dihadapi polisi bukan musuh. Kalau tentara yang dihadapi musuh, jadi kalau dia harus memukul, itu kewajibannya. Tapi polisi diharapkan menjaga masyarakat," papar Drajat.

"Masyarakat yang ia tertibkan dan jamin keamanannya bukanlah musuh, tetapi customer yang harus ia layani," lanjutnya.

Dia juga menyoroti bahwa polisi sering memiliki posisi yang tidak jelas atau harus melakukan hal yang bukan tugasnya.

Misalnya polisi bertugas menertibkan lalu lintas, tetapi kadang harus mengamankan sesuatu yang bukan tugas dia, misal mengawal DPR.

"Dalam operasi di lapangan, polisi seharusnya mengamankan masyarakat, tetapi faktanya ketika menghadapi massa besar, dia melempar gas air mata, menembak peluru karet," kata dia.

Menurut Drajat, tindakan polisi yang memposisikan masyarakat sebagai "musuh" itulah yang membuat jarak antara keduanya semakin jauh.

"Memang ada orang jahat yang harus dihadapi, tetapi jangan sampai orang-orang tidak bersalah, mereka yang hanya menyampaikan kritik, diperlakukan sebagai orang jahat," ungkap dia.

Drajat menutup bahwa kecerdasan atau fungsi intelijen terkait dengan relasi masyarakat penting dimiliki oleh aparat kepolisian.

https://www.kompas.com/tren/read/2025/08/30/153000665/lahir-1312-dan-acab-mengapa-polisi-kerap-dimusuhi-masyarakat-di-berbagai

Terkini Lainnya

Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Tren
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Tren
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa 'Orang Seram'
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa "Orang Seram"
Tren
Bagikan artikel ini melalui
Oke