KOMPAS.com - Giorgio Armani, maestro mode asal Italia, meninggal dunia pada usia 91 tahun seperti diumumkan oleh Armani Group.
Giorgio Armani meninggal dengan tenang di tengah keluarga, setelah sepanjang hidupnya mendedikasikan diri untuk perusahaan, koleksi busana, dan berbagai proyek mode.
Dilansir dari NBC, Kamis (4/9/2025) meski sempat sakit, Armani tetap bekerja hingga akhir hayat, bahkan absennya dari Pekan Mode Pria Milan pada Juni lalu menjadi yang pertama sepanjang kariernya.
Penampilan publik terakhirnya tercatat pada 21 Mei 2025 lalu. Kehilangan ini mendapat banyak penghormatan dari dunia fashion, termasuk Donatella Versace yang menyebut Armani sebagai “raksasa” dalam sejarah mode.
Warisan elegansi dan karya abadi Armani akan terus hidup menginspirasi generasi desainer mendatang.
Selain warisan karya dan dedikasinya di bidang fesyen dan mode, Giorgio Armani juga meninggalkan sederet bisnis yang dibangun sejak dulu dan telah berkembang pesat.
Lantas bisnis apa saja yang ditinggalkannya?
Sederet bisnis Giorgio Armani yang ditinggalkan
Giorgio Armani, yang dijuluki Re Giorgio atau Raja Giorgio, meninggalkan kerajaan mode raksasa yang ia bangun sejak mendirikan label eponimnya pada 1975.
Dari awal dikenal dengan gaya ramping dan sederhana, bisnisnya berkembang jauh melampaui dunia busana, merambah haute couture, fesyen ritel, kacamata, sepatu, hingga perlengkapan rumah tangga.
Lompatan besar kariernya datang pada 1980 ketika setelan rancangan Armani dipakai Richard Gere dalam film American Gigolo, yang melejitkan namanya ke panggung internasional.
Bahkan sebelum itu, pada 1978, Diane Keaton sudah tampil menonjol dengan rok dan blazer Armani di Academy Awards, sebuah momen yang menurut Armani turut merefleksikan kebangkitan suara perempuan dalam dunia profesional.
Rancangan setelan wanita karyanya kemudian menjadi ikon budaya pop, dipandang memberi perempuan simbol kesetaraan dengan rekan pria mereka.
Ciri khas Armani terletak pada celana dan jaket tanpa lapisan yang menciptakan siluet tegas sekaligus elegan, menjadikan rumah mode Armani pusat perhatian dunia.
Popularitasnya meluas ke lini gaun, kosmetik, parfum, furnitur, dan aksesori.
Berkat imperium bisnis tersebut, Forbes menaksir kekayaan bersihnya mencapai 12,1 miliar dolar AS (sekitar 198.6 triliun dalam kurs saat ini), menempatkannya di jajaran miliarder paling berpengaruh di dunia.
Dilansir dari Britannica, Kamis (4/9/2025) Giorgio Armani lahir pada 11 Juli 1934 di Piacenza, Italia. Ia dikenang sebagai maestro mode Italia yang merevolusi dunia busana dengan gaya santai namun tetap mewah.
Karyanya pada pakaian siap pakai, gaun malam berornamen, hingga siluet elegan menjadi tonggak yang menyederhanakan sekaligus memodernkan mode akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21.
Terlahir sebagai putra seorang manajer pengiriman, Armani awalnya bercita-cita menjadi dokter.
Namun, minatnya beralih ke dunia mode. Tahun 1957, ia mulai bekerja di La Rinascente, department store ternama di Milan, sebagai pembeli.
Pengalaman itu membuka jalannya untuk bergabung dengan atelier desainer Nino Cerruti, tempat ia mengasah keterampilan desain.
Pada 1975, bersama sahabat sekaligus mitra bisnisnya, Sergio Galeotti, Armani meluncurkan label pakaian siap pakai untuk pria dan wanita dengan namanya sendiri.
Armani dikenal dengan pendekatan androgini yang unik. Ia sendiri menggambarkan karyanya dengan mengatakan, “Saya orang pertama yang melembutkan citra pria, dan memperkeras citra wanita,”.
Setelan power suit bagi perempuan serta jas pria berbahan lembut menjadi ciri khasnya.
Pendekatan ini mendapat pujian luas dari kritikus mode dan menjadikan pertunjukannya di palazzo abad ke-17 di Via Borgonuovo, Milan, sebagai agenda wajib dunia fashion setiap musim.
Seiring waktu, Armani memperluas kerajaan bisnisnya dengan meluncurkan lini parfum, aksesori, jeans, Emporio Armani, Armani Exchange, hingga haute couture melalui Armani Prive.
Ia juga merambah pakaian olahraga dan menjalin kerja sama lintas industri. Museum Guggenheim New York bahkan mendedikasikan retrospektif besar untuk karyanya pada 2000–2001.
Pengaruh Armani meluas ke panggung global. Ia ditunjuk sebagai Duta Besar Muhibah UNHCR pada 2002, mendesain seragam kontingen Italia untuk Olimpiade Musim Dingin Turin 2006, hingga menciptakan kostum bagi klub sepak bola Chelsea FC dan tim rugby Rabbitohs Australia.
Pada 2007, ia bermitra dengan Samsung untuk meluncurkan TV LCD dan ponsel mewah. Tahun yang sama, Armani menjadi desainer pertama yang menyiarkan langsung peragaan haute couture secara global melalui internet, mempertegas reputasinya sebagai inovator mode yang tak sekadar mengikuti zaman, tetapi ikut menciptakan sejarah.
https://www.kompas.com/tren/read/2025/09/05/164500265/deretan-bisnis-yang-ditinggalkan-oleh-giorgio-armani-dari-fesyen-hingga