Helikopter tersebut jatuh di kawasan hutan sekitar Air Terjun Mandin Damar, Kecamatan Mentewe, pada Senin (1/9/2025).
Salah seorang korban diketahui sempat mengirimkan pesan singkat kepada keluarganya sebelum keberadaannya terlacak.
Adapun pesan tersebut menjadi petunjuk penting yang memudahkan tim gabungan dalam mempercepat proses pencarian.
Lantas, apa isi pesan terakhir korban?
Isi pesan terakhir korban kecelakaan helikopter di Kalsel
Gubernur Kalimantan Selatan, Muhidin mengungkapkan, salah satu korban helikopter sempat mengirimkan pesan singkat sebelum pesawat kehilangan kontak pada Senin (1/9/2025) pukul 08.54 Wita.
Ia menjelaskan, pesan singkat itu berisi kondisi korban sekaligus menunjukkan lokasi terakhir helikopter. Pesan tersebut berbunyi, “Saya dalam keadaan kritis.”
“Tertangkap sinyal dari telepon seluler salah satu korban yang mengirim pesan singkat ke keluarga,” kata Muhidin, dikutip dari Kompas.com, Jumat (5/9/2025).
Menurut Muhidin, sinyal telepon seluler yang sempat tertangkap menjadi titik koordinat awal pencarian.
Petunjuk itu kemudian diperkuat dengan keterangan warga sekitar yang melihat helikopter terbang rendah, mengeluarkan asap, hingga akhirnya meledak di kawasan hutan dekat lokasi koordinat.
“Berhasil ditemukan berkat kerja keras Tim SAR dan bantuan penduduk setempat,” ujar Muhidin.
Namun, ia tak menyebut identitas salah satu korban yang mengirimkan pesan singkat tersebut lantaran saat ini proses identifikasi di RS Bhayangkara Banjarmasin masih berlangsung.
Bangkai helikopter ditemukan pada 700 meter dari titik koordinat
Tim SAR gabungan menemukan bangkai helikopter di titik koordinat 03° 5'6" S - 115° 37'39.07" E di kawasan hutan sekitar Desa Emil Baru, Kecamatan Mentewe, Tanah Bumbu, Kalsel, Rabu (3/9/2025) sekitar pukul 14.45 WITA.
Lokasi penemuan berjarak sekitar 700 meter dari titik koordinat yang sebelumnya diberikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Gambaran dari Tim SAR memperlihatkan bangkai helikopter yang hangus dikerumuni ratusan personel penyelamat.
Saat itu, Pejabat On Scene Commander (OSC) segera mengerahkan seluruh Search and Rescue Unit (SRU) darat menuju lokasi hingga akhirnya berhasil mengevakuasi seluruh korban.
Evakuasi delapan jasad korban helikopter selesai dilakukan pada Kamis (4/9/2025) malam sekitar pukul 21.50 WITA.
Namun, Muhidin menyebut tiga dari delapan jasad penumpang ditemukan dalam kondisi tidak utuh.
“Kami beritahukan itu ada 8 penumpang, 8 penumpang ini ada lima yang masih utuh dengan pengertiannya, antara kepala dengan badan masih ada di sana,” ujarnya, dikutip dari Kompas TV, Jumat (5/9/2025).
“Dan ada tiga yang sudah tidak lagi utuh, dalam pengertiannya sudah terbakar menjadi abu,” tambahnya.
Adapun, delapan korban tersebut terdiri atas pilot, Kapten Haryanto, asal Kota Batam, Kepulauan Riau, dan teknisi, Hendra Darmawan, asal Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Sementara itu, enam penumpang yang turut menjadi korban adalah Mark Werren (Australia), Santha Kumar Prabhakaran (India), Claudine Pereira Quito (Brasil), Iboy Irfan Rosa (Kabupaten Kuantan Singingi, Riau), Yudi Febrian Rahman (Pekanbaru, Riau), serta Andys Rissa Pasulu (Kota Balikpapan, Kalimantan Timur).
https://www.kompas.com/tren/read/2025/09/06/081500065/pesan-terakhir-korban-helikopter-jatuh-di-kalsel-sempat-dikirim-ke-keluarga