Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Corona 28 April: 10 Negara Kasus Tertinggi | WHO Ungkap Sebab Tsunami Covid-19 di India

Kompas.com - 28/04/2021, 07:29 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Update virus corona Covid-19 28 April 2021, melansir data dari laman Worldometers, hingga Rabu pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 149.309.249 (149 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 126.964.747 (126 juta) pasien telah sembuh, dan 3.147.969 orang meninggal dunia.

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 19.196.533 dengan rincian 19.085.492 pasien dengan kondisi ringan dan 111.041 dalam kondisi serius.

Baca juga: Gelombang Kedua Virus Corona di India, Infeksi Tertinggi, dan Membeludaknya Layanan Kremasi...

Berikut 10 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:

  1. Amerika Serikat: 32.924.596 kasus, 587.328 orang meninggal, total sembuh 25.518.743
  2. India: 17.988.637 kasus, 201.165 orang meninggal, total sembuh 14.807.704
  3. Brasil: 14.446.541 kasus, 389.609 orang meninggal, total sembuh 12.992.442
  4. Perancis: 5.534.313 kasus, 103.603 orang meninggal, total sembuh 4.442.319
  5. Rusia: 4.779.425 kasus, 108.980 orang meninggal, total sembuh 4.402.678
  6. Turki: 4.710.582 kasus, 39.057 orang meninggal, total sembuh 4.167.263
  7. Inggris: 4.409.631 kasus, 127.451 orang meninggal, total sembuh 4.202.311
  8. Italia: 3.981.512 kasus, 119.912 orang meninggal, total sembuh 3.413.451
  9. Spanyol: 3.496.134 kasus, 77.855 orang meninggal, total sembuh 3.186.967
  10. Jerman: 3.326.778 kasus, 82.698 orang meninggal, total sembuh 2.931.400

Baca juga: Varian Virus Corona di India Disebut Bisa Lolos Tes PCR, Ini Kata Epidemiolog

India 

Foto pada 23 April 2021 menunjukkan tim medis membawa pasien setelah kebakaran di Rumah Sakit Covid-19 Vijay Vallabh di Virar, dekat Mumbai, India. Saat ini, India berjibaku melawan gelombang kedua virus corona yang begitu cepat penularannya.AP PHOTO/Rajanish Kakade Foto pada 23 April 2021 menunjukkan tim medis membawa pasien setelah kebakaran di Rumah Sakit Covid-19 Vijay Vallabh di Virar, dekat Mumbai, India. Saat ini, India berjibaku melawan gelombang kedua virus corona yang begitu cepat penularannya.

Dikutip dari Indianexpres (28/4/2021), Perdana Menteri India Narendra Modi menginstruksikan pejabat untuk bekerja sama dengan pemerintah negara bagian untuk memulai pabrik oksigen sedini mungkin

Modi pada Selasa memimpin pertemuan tingkat tinggi untuk meninjau situasi Covid-19 di negara itu dan meminta para pejabat untuk memastikan peningkatan cepat infrastruktur kesehatan, PTI melaporkan.

PM juga diberi pengarahan tentang upaya yang dilakukan untuk meningkatkan ketersediaan dan pasokan oksigen.

PM Modi juga menginstruksikan para pejabat untuk bekerja sama dengan pemerintah negara bagian untuk memulai pabrik oksigen sedini mungkin.

Kelangkaan membuat harga tabung gas oksigen mengalami lonjakan drastis. 

Sebuah silinder yang biasanya berharga sekitar 7.000 rupee (sekitar Rp 1.350.000) di Kolkata sekarang dihargai 40.000 rupee (Rp 7.760.000) hingga 75.000 rupee (Rp 14.500.000).

Baca juga: Tsunami Covid-19 di India Bisa Jadi Ancaman Global, Ini Sebabnya

 

Indonesia

Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia.

Hingga Selasa (27/4/2021) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 4.656. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 1.651.794 orang.

Sedangkan untuk kasus sembuh, juga ada penambahan sebanyak 4.884 orang. Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 1.506.599 orang.

Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut bertambah sebanyak 168 orang. Sehingga jumlah pasien yang meninggal dunia kini jumlahnya menjadi 44.939 orang.

Baca juga: Varian Virus Corona Cenderung Lebih Banyak Menginfeksi Usia Muda

Malaysia

Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Muhammad mengatakan, situasi Covid-19 di Malaysia serius karena selama tiga belas hari terakhir jumlah kasus baru yang dilaporkan di atas 2.000.

Dia juga menambahkan, Malaysia hanya satu hari melaporkan adanya kasus di bawah 2.000, sebagaimana dilansir dari Antara, Selasa (27/4/2021).

Pihaknya berharap kondisinya tidak seperti di India yang kasus baru telah melampaui 300.000 sehari. Ada kekurangan oksigen dan pasien Covid-19 meninggal karena kekurangan oksigen.

"Ini tidak terjadi di Malaysia, setidaknya belum. Tapi kita harus yakin itu tidak akan terjadi. Jumlah kematian juga relatif kecil. Itu mungkin karena kami memiliki cukup tempat tidur dan fasilitas di rumah sakit kami," katanya.

Jika gelombang keempat menghantam, lanjut Mahathir, staf garis depan yang terlalu banyak bekerja mungkin tidak dapat mengatasinya.

Baca juga: WNA yang Tinggal di Malaysia Bisa Dapat Vaksin Covid-19 Gratis, Ini Alasannya

 

Penyebab tsunami Covid-19 India

Api membumbung dari tempat kremasi, pihak berwenang mendapatkan permintaan untuk mulai menebang pohon di taman kota, karena New Delhi India telah mengkremasi begitu banyak jenazah. AP PHOTO/RAJANISH KAKADE Api membumbung dari tempat kremasi, pihak berwenang mendapatkan permintaan untuk mulai menebang pohon di taman kota, karena New Delhi India telah mengkremasi begitu banyak jenazah.

Dilansir dari Al Jazeera, Selasa (27/4/2021), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkap penyebab "tsunami" Covid-19 di India.

Lonjakan kasus itu dikarenakan perpaduan antara "badai" pertemuan massal, varian yang lebih menular, dan tingkat vaksinasi yang rendah.

Kasus virus corona baru di India totalnya konsisten di atas 300.000 selama enam hari berturut-turut hingga Selasa (27/4/2021).

WHO dilaporkan telah memasok peralatan dan pasokan penting ke India, termasuk 4.000 konsentrator oksigen, yang hanya membutuhkan sumber energi, kata juru bicara WHO, Tarik Jasarevic.

Korban tewas di India sekarang mendekati angka 200.000, sementara rumah sakit yang tidak memiliki pasokan oksigen yang cukup dan tempat tidur, menolak pasien virus corona.

Baca juga: Rekomendasi WHO untuk Kehamilan dan Kelahiran di Masa Pandemi

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
Tren
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Tren
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Tren
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau