KOMPAS.com - Kopi merupakan minuman populer yang banyak dinikmati dengan berbagai cara.
Biasanya, kopi akan diminum sesaat setelah diseduh. Namun, beberapa orang juga perlu menambahkan bahan lain untuk memperkuat cita rasa dari minuman pahit tersebut.
Dikutip dari Eat This, Not This, meskipun bisa mengurangi rasa pahit, namun bahan tambahan yang dimasukkan ke kopi dapat menyumbang kalori ekstra yang dapat menyebabkan penambahan berat badan yang signifikan.
Lantas, apa saja bahan tambahan yang seharusnya tak dimasukkan ke dalam kopi?
Baca juga: Kopi Bisa Mengurangi Risiko Batu Ginjal atau Sebaliknya? Ini Kata Sains
Pemanis buatan jadi salah satu bahan yang sebaiknya tidak ditambahkan ke dalam kopi lantaran bisa menimbulkan berbagai risiko kesehatan jangka panjang.
Hal itu karena pemanis buatan mengandung kalori ekstra yang bisa menyebabkan penambahan berat badan dan risiko obesitas bila dikonsumsi berlebihan dan dalam jangka waktu yang lama.
Beberapa penelitian menemukan, konsumsi pemanis buatan secara teratur dapat menyebabkan seseorang lebih banyak makan makanan beraroma buatan dengan nilai gizi yang lebih rendah serta makan makanan berkalori tinggi sarat gula.
Selain itu, konsumsi pemanis buatan juga dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2.
Sebab, pemanis buatan seperti sakarin dan aspartam secara signifikan dapat memengaruhi bakteri usus di saluran pencernaan yang menyebabkan intoleransi glukosa.
Baca juga: Efek Minum Kopi Dapat Meningkatkan Kolesterol, Kok Bisa? Ini Penjelasan Ahli
Dilansir dari Eat This, Not This, kental manis menjadi bahan yang tidak sehat untuk ditambahkan ke dalam kopi.
Sebab, dua sendok makan kental manis mengandung 22 gram gula dan 130 kalori. Jumlah ini setara dengan kandungan gula yang ada dalam sebatang cokelat.
Jika ingin menambahkan susu, seseorang bisa menggunakan alternatif lain dengan menggunakan susu rendah lemak dan susu murni yang tidak ada gula tambahannya.
Dalam pembuatan krimer, produsen harus menambahkan bahan tambahan sintetis sebagai pengawet. Salah satu bahan tambahan yang paling umum digunakan adalah natrium fosfat.
Meskipun dianggap aman, namun natrium fosfat merupakan zat aditif yang penggunaannya harus benar-benar diperhatikan lantaran dikaitkan dengan peningkatan risiko masalah jantung.
Pusat Sains untuk Kepentingan Publik (CSPI) juga telah memasukkan natrium fosfat ke dalam daftar zat aditif yang harus dikurangi.
Ini berarti bahwa natrium fosfat tidak beracun, tetapi jumlahnya yang banyak dapat membahayakan kesehatan atau menyebabkan gizi buruk.
CSPI menjelaskan, sebagian orang mengonsumsi fosfor jauh lebih banyak daripada yang mereka butuhkan. Akibatnya, ini dapat berdampak buruk pada kesehatan ginjal, tulang, dan kardiovaskular, terutama bagi orang yang menderita penyakit ginjal.
Baca juga: Sering Buang Air Besar Setelah Minum Kopi? Ini Penyebabnya