Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pria Dilarikan ke RS akibat Terlalu Banyak Minum Air Putih dalam Waktu 5 Jam

Kompas.com - 09/08/2024, 12:30 WIB
Chella Defa Anjelina,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang pria berusia 74 tahun di Texas, Amerika Serikat, John Putnam dilarikan ke rumah sakit usai minum terlalu banyak air putih dalam waktu lima jam.

Diberitakan Unilad, Rabu (7/8/2024), sebelum dibawa ke rumah sakit, Putnam mengalami kelelahan dan mual yang parah lalu berkembang menjadi sulit bernapas dan disertai nyeri dada.

Menurut diagnosis dokter, Putnam mengalami keracunan air akibat kadar air dalam tubuh yang terlalu tinggi namun dengan tingkat natrium rendah.

Lantas, apa itu keracunan air dan seperti apa gejalanya?

Baca juga: 60 Orang Keracunan Makanan di Kantor Induk TikTok, ByteDance Singapura, Apa Penyebabnya?

Awalnya dikira serangan jantung

Kala itu John Putnam sedang berkebun di bawah suhu terik 37 derajat Celsius pada bulan Juni lalu.

Karena kelelahan bekerja, ia menghabiskan hampir tiga galon air untuk menuntaskan dahaganya dalam waktu lima jam.

Mengonsumsi jumlah air yang banyak dalam waktu singkat membuat Putnam tiba-tiba merasa sangat mual dan lelah.

Malam harinya, ia pun dilarikan ke rumah sakit karena gejalanya bertambah parah menjadi nyeri dada dan kesulitan bernapas.

Awalnya dokter meyakini Putnam mengalami serangan jantung. Tetapi setelah diperiksa lebih lanjut, dokter mendiagnosis John menderita keracunan air.

"Saya bahkan tidak tahu ada penyakit seperti itu. Saya benar-benar menenggak air sambil berpikir itu lah (air) yang saya butuhkan," ungkapnya kepada Wall Street Journal, Senin (5/8/2024).

Baca juga: Ramai soal Kurang Minum Air Putih Bisa Sebabkan Stroke, Benarkah?

Keracunan air dan bahayanya

Keracunan air terjadi ketika kadar air dalam tubuh terlalu banyak sedangkan jumlah natrium terlalu sedikit. Dalam medis, kondisi ini disebut dengan hiponatremia.

Natrium membantu menjaga keseimbangan cairan dalam dan di luar sel. Ketika kadar natrium turun karena asupan air yang berlebihan, cairan akan mengalir dari luar ke dalam sel, sehingga menyebabkan sel membengkak.

Kepala nefrologi Rumah Sakit Umum Massachusetts, M. Amin mengatakan, pembengkakan sel dapat sangat berbahaya dan mengancam nyawa, terutama jika terjadi pada sel otak.

"Hiponatremia yang parah menyebabkan masuknya air ke dalam sel-sel otak yang mengakibatkan pembengkakan otak, sehingga seseorang akan mengalami kejang, koma, henti napas, dan kematian," paparnya kepada Unilad (23/7/2024).

Selain itu, minum air putih terlalu banyak juga tidak bagus untuk ginjal. Sebab, natrium yang rendah akan mendorong ginjal bekerja lebih keras untuk mengeluarkan air. Lambat laun, ginjal akan terbebani dan bisa mengalami gangguan fungsi.

Baca juga: Malaysia Kekeringan dan Memicu Panic Buying Air Minum, Bagaimana Indonesia?

Halaman:


Terkini Lainnya
Kata Media Asing soal Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru, Singgung MBG dan Perlambatan Ekonomi
Kata Media Asing soal Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru, Singgung MBG dan Perlambatan Ekonomi
Tren
Kronologi Mahasiswa Indonesia di Belanda Meninggal Saat Dampingi Kunjungan Kerja Pejabat
Kronologi Mahasiswa Indonesia di Belanda Meninggal Saat Dampingi Kunjungan Kerja Pejabat
Tren
Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru: Kata Istana hingga Ucapan Kontroversial
Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru: Kata Istana hingga Ucapan Kontroversial
Tren
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Tren
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
Tren
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
Tren
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Tren
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Tren
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau