KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan potensi hujan di sejumlah wilayah Indonesia saat musim kemarau pada 17-22 Agustus 2024.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, meskipun saat ini wilayah selatan Indonesia, termasuk Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, memasuki musim kemarau, masih ada potensi hujan di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur.
"Potensi hujan di musim kemarau ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu gangguan fenomena gelombang Rossby Ekuatorial yang dapat meningkatkan kemungkinan hujan," ujarnya dalam pernyataan yang diterima Kompas.com, Jumat (16/8/2024).
Baca juga: BMKG Sebut Gempa Megathrust Indonesia Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8,9
Guswanto menyampaikan, hujan di musim kemarau juga dipicu oleh daerah perlambatan dan kecepatan angin (konvergensi) yang terpantau memanjang di beberapa daerah.
Selain itu, daerah pertemuan angin (konfluensi) juga terdeteksi di wilayah Samudra Hindia barat daya Bengkulu, Laut China Selatan, Laut Natuna, dan di Laut Andaman.
"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi," kata Guswanto.
Menurutnya, peningkatan kecepatan angin hingga mencapai 25 knot di Samudra Hindia sebelah barat daya Banten, Samudra Hindia sebelah selatan NTT, dan Laut Sawu, juga mampu
meningkatkan tinggi gelombang di wilayah sekitar perairan tersebut.
Labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal juga berkontribusi terhadap hujan sedang hingga lebat di musim kemarau.
Lantas, mana saja wilayah yang berpotensi hujan lebat dan angin kencang di musim kemarau 2024?
Baca juga: Warganet Mengeluh Suhu Terasa Sangat Dingin pada Agustus 2024, Ini Penjelasan BMKG
Secara umum, kata Guswanto, kombinasi fenomena-fenomena cuaca di atas berpotensi memengaruhi cuaca secara signifikan dalam periode 17-22 Agustus 2024.
Berikut wilayah yang berpotensi alami hujan sedang, hujan lebat, dan angin kencang pada 17-22 Agustus 2024:
Baca juga: Gara-gara Hujan Lebat, Ilmuwan Temukan Kerangka Dinosaurus yang Diyakini Tertua di Dunia
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini