Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

"Cancel Culture": Pedang Bermata Dua

Kompas.com - 03/09/2024, 10:46 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Wina Kumala, Meike Kurniawati, dan Monika*

BELAKANGAN ini muncul ajakan melakukan cancel culture pada artis, selebgram, sekaligus pengusaha berinisial RA karena suatu alasan. Sebelumnya, beberapa artis juga sempat terkena cancel culture dengan berbagai alasan.

Tidak hanya di Indonesia, di Amerika Serikat, seorang pejabat publik pernah terkena “cancel” karena statusnya di media sosial dan pernyataan-pernyataan yang memuat ujaran kebencian.

Di Korea Selatan, hal ini sering terjadi juga pada artis mereka, termasuk salah satunya aktor yang dituduh memaksa mantan kekasihnya melakukan aborsi janin. Masih banyak kejadian lainnya di berbagai belahan dunia.

Apa itu cancel culture?

Cancel culture secara harafiah diartikan sebagai “budaya membatalkan” (Zaenuddin, 2023).

Merujuk pada perilaku membatalkan, memboikot, atau memberikan hukuman/menghukum seorang atau kelompok sebagai akibat dari perilaku dan perbuatan yang dianggap salah.

Dalam Merriam-Webster dijelaskan cancel culture mengacu pada penarikan dukungan secara massal terhadap tokoh masyarakat atau selebritas yang telah melakukan hal-hal yang tidak dapat diterima secara sosial.

Cancel culture tidak hanya ditujukan untuk tokoh publik, tetapi bisa juga pada merek tertentu. Cancel culture pada brand terjadi ketika melakukan atau mengatakan sesuatu yang dianggap ofensif atau problematik.

Cancel culture ini sering terjadi di media sosial. Cancel culture juga merupakan salah satu bentuk upaya mempermalukan publik di media sosial.

Purnamasari (2022) menjelaskan, bentuk cancel yang dilakukan ada beberapa jenis mulai dari penghentian dukungan dengan unfollow akun media sosial yang bersangkutan, menyebarkan kasus dan pemberitaan public figure melalui unggahan media sosial agar informasi dapat tersebar luas, dan memberikan komentar negatif di kolom komentar media sosial public figure tersebut.

Cancel culture ibarat pedang bermata dua. Di satu sisi tajam (berdampak positif) di satu sisi tumpul (berdampak negatif).

Bermata tumpul, membawa sejumlah konsekuensi negatif berkaitan dengan kesehatan mental dan juga ekonomi.

Dampak kesehatan mental yang terjadi pada korban cancel culture adalah merasa dikucilkan, terisolasi sosial, dan kesepian.

Hal ini juga berkaitan dengan tingkat kecemasan, depresi, dan bahkan bunuh diri yang tinggi karena bukan menciptakan dialog untuk dapat saling memahami, tapi cenderung menutup semua komunikasi serta merampas kesempatan yang bersangkutan untuk belajar dan tumbuh dari kesalahannya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Tren
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Tren
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa 'Orang Seram'
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa "Orang Seram"
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau