KOMPAS.com - Jimmy Carter, Presiden ke-39 Amerika Serikat, meninggal dunia di Plains, Georgia pada Minggu (29/12/2024) siang waktu setempat.
Carter yang juga dikenal sebagai penerima Hadiah Nobel Perdamaian tahun 2002 tutup usia di usia 100 tahun.
Carter baru saja merayakan ulang tahunnya ke-100 pada Oktober 2024 lalu.
Baca juga: Donald Trump Jadi Presiden AS pada Usia 78 Tahun, Bagaimana Riwayat Kesehatannya?
Ini menjadikannya presiden AS dengan usia paling panjang dalam sejarah.
Diberitakan Al Jazeera, Senin (30/12/2024), Carter telah berada perawatan paliatif sejak Februari 2023. Setelah menjalani rawat inap beberapa kali, dia memilih untuk dirawat di rumah.
Sebelumnya, mantan presiden AS tersebut telah didiagnosis menderita kanker pada tahun 2015.
Meski begitu, dia merespons pengobatan dengan baik.
Chip Carter, putra Jimmy Carter, menyebut ayahnya sebagai seorang pahlawan.
"Ayah saya adalah seorang pahlawan, bukan hanya untuk saya tapi semua orang yang percaya pada perdamaian, hak asasi manusia, dan cinta tanpa pamrih," ungkap Chip Carter dalam sebuah pernyataan dikutip dari BBC, Senin (30/12/2024).
Dalam pernyataan tersebut, keluarga juga meminta dunia mengingat Carter dengan melanjutkan nilai-nilai perjuangan yang dijunjungnya seperti keadilan dan kemanusiaan.
Carter meninggalkan empat anak, 11 cucu, dan 14 cicit.
Jimmy Carter menjabat sebagai presiden AS dari 1977 hingga 1981, periode yang penuh dengan tantangan besar seperti stagflasi ekonomi dan krisis sandera Iran.
Masa jabatannya sebagai presiden sering dikritik, terutama oleh pihak oposisi.
Baca juga: Presiden AS Bakal Punya Pesawat Air Force One Baru, Apakah Warnanya Berubah?
Meski begitu Carter berhasil menorehkan sejarah melalui Camp David Accords pada 1978, yang membawa perdamaian antara Mesir dan Israel.
Setelah meninggalkan Gedung Putih, dia mendirikan The Carter Center pada 1982, yang menjadi simbol dedikasinya terhadap kemanusiaan dan pemberantasan penyakit.