KOMPAS.com - Teh lebih dari sekadar minuman yang menenangkan. Minuman ini bahkan menyimpan rahasia yang dapat membantu seseorang untuk menua dengan anggun.
Manfaat teh sebagai minuman antipenuaan ini dibuktikan dalam jurnal The Lancet Regional Health yang diterbitkan pada 2024.
Para peneliti menemukan, teh yang dikonsumsi secara teratur dapat membantu memperlambat proses penuaan dan meningkatkan kesehatan.
Jadi, apa yang membuat teh menjadi senjata rahasia untuk melawan penuaan?
Baca juga: 9 Kelompok yang Tidak Dianjurkan Minum Teh, Siapa Saja?
Dilansir dari Earth (13/1/2025), para ilmuwan percaya bahwa manfaat teh terkait dengan penuaan adalah berkat polifenol, yaitu zat bioaktif utama dalam teh.
Zat ini memainkan peran penting dalam memengaruhi mikrobiota usus, memengaruhi perubahan terkait usia yang berhubungan dengan kekebalan, metabolisme, dan bahkan fungsi kognitif.
Selain itu, teh juga kaya akan antioksidan, terutama katekin dan polifenol. Antioksidan ini dapat memerangi stres oksidatif dalam tubuh.
Diketahui, stres oksidatif merusak sel dari waktu ke waktu, sehingga mempercepat proses penuaan.
Dengan mengurangi kerusakan ini, teh membantu menjaga kesehatan sel-sel tubuh, membuat seseorang merasa lebih muda.
Orang yang minum teh secara teratur mengalami penuaan biologis yang lebih lambat dibandingkan dengan mereka yang jarang meminumnya.
Ini berarti, meskipun usia kronologis mereka mungkin tetap sama, namun tubuh mereka dapat berfungsi seolah-olah mereka lebih muda.
Baca juga: 7 Kelompok yang Tidak Dianjurkan Minum Teh Hijau, Siapa Saja?
Dikutip dari Times of India, Senin (20/1/2025), teh hijau menempati posisi teratas dalam hal memperlambat penuaan.
Alasannya, karena teh hijau mengandung epigallocatechin gallate (EGCG) tingkat tinggi.
EGCG sendiri adalah jenis antioksidan kuat yang telah dikaitkan dengan regenerasi sel yang lebih baik, mengurangi peradangan, dan elastisitas kulit yang lebih baik.
Sebuah studi yang dilakukan pada 2014 menyatakan, teh mengandung polifenol dan komponen lain yang dapat menurunkan kemungkinan terkena penyakit kronis seperti kanker, penyakit kardiovaskular, radang sendi, dan diabetes.