KOMPAS.com - Seekor bayi hiu ombak lahir di sebuah akuarium Shreveport, Louisiana, Amerika Serikat yang hanya dihuni oleh hiu betina tanpa adanya pejantan.
Fenomena ini tentu menimbulkan tanda tanya besar soal bagaimana induk hiu bisa bereproduksi tanpa melalui perkawinan.
Meski kelahiran bayi hiu berjenis swell shark (Cephaloscyllium ventriosum) itu memicu euforia, namun misteri mengenai penetasan telur dan kelahirannya tetap membuat pengelola akuarium kebingungan.
Lantas, mengapa bayi hiu bisa lahir tanpa adanya pejantan?
Baca juga: Bagaimana Cara Hiu Berkembang B
Dilansir dari CNN, Senin (3/2/2025), bayi hiu bernama Yoko itu lahir pada awal Januari 2025 setelah menetas dari telur di sebuah tangki yang berisi dua hiu betina.
Anehnya, tidak ada satu pun induk hiu yang melakukan kontak dengan hiu jantan selama lebih dari tiga tahun.
Meskipun tidak ada hiu jantan di kandang tersebut, ada dua kemungkinan bagaimana telur itu bisa menghasilkan bayi.
Lahirnya Yoko diduga merupakan hasil reproduksi partenogenesis. Yakni suatu bentuk reproduksi aseksual di mana embrio berkembang dari telur tanpa pembuahan.
Atau, kemungkinan lain adalah pembuahan yang tertunda, yaitu pembuahan yang terjadi lama setelah perkawinan dilakukan.
Kevin Feldheim, manajer Laboratorium Pritzker untuk Sistematika Molekuler dan Evolusi yang penelitiannya berfokus pada sistem perkawinan dan biologi populasi hiu, mengatakan reproduksi partenogenesis telah terjadi pada sejumlah spesies hiu, termasuk hiu zebra dan hiu bambu bintik putih.
Partenogenesis juga diperkirakan terjadi pada satu spesies ikan pari.
Baca juga: Jaga Habitat Hiu Paus, Teluk Saleh di NTB Diupayakan Jadi Kawasan Lindung Laut
Menurut Feldheim, partenogenesis biasanya terjadi ketika betina diisolasi dari jantan. Meskipun, ada beberapa contoh betina yang melahirkan dengan cara ini bahkan ketika ada jantan di sekitarnya.
“Bagaimana partenogenesis terjadi atau apa yang menjadi isyarat bagi betina untuk memulai prosesnya masih harus ditemukan,” jelas Feldheim.
“Secara umum, kami pikir ini adalah upaya terakhir yang dilakukan betina untuk mewariskan gennya," imbuhnya.
Hal itu menunjukkan bahwa betapa mudahnya hiu beradaptasi dalam hal reproduksi.