Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Terlalu Banyak Pejabat dan Pengangguran...

Kompas.com - 13/03/2025, 12:13 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pagi dibangunkan oleh kebutuhan
Badan dipaksa terus-terusan untuk berjuang di jalanan
Beginilah hidup di jalan
Pulang untuk tidur, bangun untuk kerja
Semangat para pejuang keluarga
Kita tidak harus jadi hebat, yang penting bermanfaat
Kita juga nggak harus jadi pemenang, yang penting hidup tenang
Tetaplah berdiri di saat orang membenci
Teruslah berjuang jangan berhenti
Tak perlu dengarkan cukup abaikan
Ada keluarga yang nunggu di rumah
Mereka nggak butuh kita jadi kaya
Mereka cuma butuh kita pulang dengan selamat
Dan kalau bisa bawa uang yang banyak
Jangan lupa bersyukur, tetap semangat dan sehat selalu
Salam satu aspal

SELARIK kisah duka dan penyemangat dari @OjolCibubur, ternyata benar-benar dialami oleh teman dan kenala saya.

Mendapat pekerjaan di zaman Asta Cita sekarang ini sepertinya semakin susah. Harapan orang untuk mendapatkan sandang, pangan, dan papan tak semudah dan sesimpel seperti di janji-janji kampanye dulu, semakin jauh dari harapan.

Bayangkan seorang kawan saya lulusan S-3 dari kampus negeri ternama di Jawa Timur, terpaksa berjualan minuman es teh di pertokoan di kota besar di Jawa Tengah.

Dari tempat kerjanya di media besar di Surabaya, kawan saya terkena pensiun dini. Sementara kesempatan mengajar di beberapa perguruan tinggi swasta hanya menghasilkan honor mengajar yang minim.

Baca juga: Badai PHK dan Janji Menciptakan 19 Juta Lapangan Kerja

Sedangkan seorang kawan saya lainnya, dosen perguruan tinggi swasta (PTS) di Bandung juga mengeluhkan kampusnya yang semakin kesulitan mencari mahasiswa baru.

Bukan cerita baru hampir semua PTS di Bandung, kecuali beberapa universitas seperti Universitas Telkom, Universitas Parahyangan dan Universitas Bandung (Unisba), kesulitan mendapatkan mahasiswa baru.

Rata-rata setiap PTS di Bandung mendapatkan mahasiswa baru hanya 40 persen dari daya tampung.

Sebaliknya, kawan saya yang lain seorang dosen di politeknik negeri di samping pagar perbatasan Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok, mengeluhkan tunjangan kinerjanya yang selama bertahun-tahun tidak kunjung cair.

Kegiatan rapat kerja keluar kampus yang biasanya menambah penghasilan juga ikut dihentikan dengan alasan efisiensi.

Kunjungan ke kampus afiliasi di Medan dan Makassar juga distop. Sekali lagi dengan alasan efisiensi atas nama negara.

Kisah lara lain, sebut saja N (34 tahun) asal Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, janda dengan tiga anak yang semula berharap bahagia karena diterima sebagai Calon Pegawai Negari Sipil (CPNS).

Baca juga: Benang Merah Korupsi PT Timah, Antam, Pertamax, dan Minyakita

Usai kematian suaminya, sang istri harus berjibaku untuk diri dan anak-anaknya. Berbagai tahapan seleksi telah dijalaninya dengan sabar termasuk harus mengundurkan diri dari tempat kerjanya yang lama karena resmi diterima sebagai CPNS per April 2025.

Namun, apa lacur, N harus menelan pil pahit karena pengangkatan CPNS diundur hingga Oktober 2025. Padahal, mulanya CPNS dijadwalkan diangkat pada 22 Februari hingga 23 Maret 2025.

Penundaan jadwal ini disebut merupakan hasil kesepakatan dalam rapat kerja dan rapat dengar pendapat Komisi II DPR bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan dan RB) Rini Widyantini serta Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Zudan Arif Fakrulloh di Gedung Nusantara, Jakarta, Rabu (5/3/2025).

Halaman:


Terkini Lainnya
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
Tren
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Tren
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Tren
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau