Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istilah Tone-Deaf Kembali Diperbincangkan, Apa Maksudnya?

Kompas.com - 22/03/2025, 12:30 WIB
Rheandita Vella Aresta,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Istilan tone-deaf  kembali ramai disebut-sebut dalam perbincangan netizen di X menyangkut kondisi politik negara.

Jika dibahasa Indonesiakan, istilah ini memiliki arti buta nada atau tuli nada. Namun, netizen tidak menggunakan istilah ini dalam arti yang harfiah tersebut.

Istilah tone-deaf digunakan digunakan untuk menggambarkan sikap seseorang dalam hal sosial dan politik.

"STOP BEING TONE DEAF. JANGAN TONE DEAF soal politik. negara lu lagi ga baik baik aja. gua ulangin. negara lu lagi ga baik baik aja. semua kebijakan kebijakan itu bakal ngaruh ke kehidupan kita dari sekarang maupun kedepannya. #TolakRUUTNI," tulis @owenkn****, Kamis (20/3/2025).

Lantas, apa yan dimaksud dengan istilah tersebut dan mengapa ada orang yang bersifat tone-deaf?

Baca juga: Ramai Disebut di Media Sosial, Apa Itu Tone Deaf?

Mengenal arti tone-deaf

Menurut Cambridge Dictionary, tone-deaf memiliki arti kesusahan menyanyikan lagu dengan akurat atau tidak bisa mengenali nada yang berbeda.

Secara harfiah, kata ini termasuk ke dalam kata sifat bahasa Inggris. Namun, istilah ini memiliki makna yang lebih metaforis dalam konteks perilaku sosial dan politik.

Melansir dari The Week, istilah ini memiliki arti ceroboh dan tidak berperasaan. Selain itu, istilah ini juga memiliki arti sikap kejam terhadap sesama makhluk hidup.

Tone-deaf diartikan sebagai sikap tidak mengerti dan tidak sadar atas keadaan sosial, politik, norma, dan sebagainya.

Oleh karena itu, orang yang memiliki sikap tone-deaf diartikan sebagai orang yang tidak mempunyai sikap tidak peka atau tidak peduli dengan masalah-masalah yang ada di sekitarnya.

Penyebab orang bersifat tone-deaf

Dilansir dari Kompas.com (25/8/2024), Psikolog sosial, Hening Widyastuti, menjelaskan mengapa orang dapat memiliki sifat tone-deaf. 

Alasannya adalah karena memiliki empati yang tertutup dan berasal dari kelompok ekonomi kelas menengah ke atas. 

Manusia pada dasarnya memiliki hati nurani dan empati yang peka terhadap hal-hal yang tidak seharusnya terjadi.

Contohnya ketika melihat teman yang berkabung, seseorang biasanya akan turut merasakan sedih dan tidak nyaman, serta tergerak untuk membantu.

Baca juga: Mengenal Tone-Deaf dan Ciri-cirinya yang Sedang Ramai di Medsos

Namun demikian, beberapa orang memiliki empati yang "tertutup" karena lingkungan keluarga dan pertemanan yang tone-deaf.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Tren
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Tren
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau