KOMPAS.com - Kasus bahan bakar minyak (BBM) tercampur dengan air di area SPBU Pertamina, kembali terjadi.
Kali ini, insiden tersebut berlokasi di SPBU Desa Wonosari, Kecamatan Trucuk, Klaten, Jawa Tengah.
Warga mengaku kendarannya mogok usai mengisi bensin di SPBU Trucuk pada Selasa (8/4/2025) sekitar pukul 01.33 WIB.
Sebelumnya, insiden serupa juga pernah terjadi di SPBU Pucangsawit, Solo pada Maret 2025.
Berikut sederet fakta BBM tercampur air di SPBU Trucuk, Klaten.
Baca juga: BBM SPBU Trucuk Klaten Tercampur Zat Lain dan Sebabkan Kendaraan Macet, Ini Kata Pertamina
Dikutip dari Kompas.com, Selasa (8/4/2025), Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Tengah, Taufiq Kurniawan mengatakan, jenis BBM yang diduga bercampur air adalah Pertalite.
Menurutnya, ada sekitar 12 kendaraan dilaporkan terdampak dari Pertalite yang diduga tercampur air.
Kendaraan-kendaraan itu terdiri dari empat mobil dan delapan sepeda motor.
Menurut laporan masyarakat, BBM di SPBU tersebut telah tercampur zat lain atau air yang mengakibatkan kendaraan mogok atau mati.
Adapun kendaraan mogok yang terdampak harus dibawa ke bengkel usai mengisi BBM di SPBU Trucuk.
Baca juga: Cara Mengetahui SPBU Pasang Alat Buat Curangi Takaran Bensin
Dilansir dari Kompas.com, Selasa, sebagai upaya untuk melindungi konsumen, pihaknya melakukan sterilisasi status quo di SPBU tersebut agar tidak melakukan penjualan stok BBM yang telah tercampur.
"Kami lakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap kasus tersebut," kata Iptu Taufik.
Saat ini, mesin pengisian bahan bakar di SPBU Trucuk, khususnya untuk BBM jenis Pertalite telah dipasang garis polisi.
Hal ini dilakukan tidak hanya untuk menghindari adanya korban lain, namun juga merupakan bagian dari penyelidikan.
Adanya temuan zat lain dalam Pertalite ini, Taufiq mengungkapkan, pengecekan terakhir di SPBU tersebut dilakukan pada Senin (7/4/2025) pukul 08.04 WIB.