Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengetahui SPBU Pasang Alat Buat Curangi Takaran Bensin

Kompas.com - 23/03/2025, 17:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Belum lama ini, Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri membongkar kecurangan SPBU di Sentul Bogor, yang bisa mengatur takaran bensin tidak sebanyak semestinya.

Modus ini memungkinkan pengelola SPBU menurunkan volume BBM secara jarak jauh, sehingga takaran bensin berkurang rata-rata 4 persen atau sekitar 750 mililiter per 20 liter.

Atas temuan tersebut, Kemendag dan Bareskrim Polri menyegel SPBU tersebut dan menutup operasionalnya hingga waktu yang belum ditentukan.

Untuk menghindari menjadi korban kecurangan, masyarakat perlu lebih waspada saat mengisi bahan bakar.

Baca juga: 4 Fakta Kecurangan SPBU Sentul Bogor yang Kurangi Takaran BBM

Lalu, bagaimana cara mengetahui suatu SPBU melakukan kecurangan takaran?

Cek kesesuaian volume

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari mengatakan, memang sulit untuk mengetahui ciri-ciri SPBU yang curang.

Menurut Heppy, konsumen yang lebih bisa merasakan jika suatu SPBU memberikan jumlah bensin yang tidak sesuai takaran.

"Konsumen mungkin lebih bisa merasakan ada kecurangan atau tidak," ujar Heppy saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (22/3/2025).

Kemudian, Kompas.com melakukan penelusuran di media sosial untuk mengetahui tindakan yang dilakukan warganet untuk mengecek takaran bensin yang dibeli di dispenser SPBU.

Didapatkan, sebuah akun X, @Me************* menuliskan bahwa ia pernah membeli bensin di wadah botol minum berukuran 600ml.

Namun, pada dispenser SPBU tertera 1 liter, pengunggah tersebut sempat protes, namun akhirnya tidak ingin memperpanjang kasus.

"Lalu inisiatif beli pakai botol air mineral 600ml di sebuah toko dpn hotel. Sy blg diisi aja sampai penuh botolnya, sy bayar sesuai yg tertera di mesinnya. Ternyata angka yg tertera di mesin pom mini tsb tetep 1lt/12rb. Sy protes blg ke yg jual, 'lho mas, ini sy cm pake botol 600ml, ngga sampe seliter', masnya yg jual jg kekeh blg, lha ini di monitor seliter. Ya sdhlah dr pd ribut, sy tetep byr utk bensin 1lt," tulis akun X, @Me************* dalam twitnya, (9/9/2024).

Sebagai informasi, membeli bensin menggunakan wadah yang tidak sesuai dengan ketentuan Pertamina, tidak disarankan karena bukan prosedur standar.

Baca juga: Apa Dampak Isi BBM Tercampur Air pada Mesin Kendaraan? Ini Kata Pakar

Cara lapor jika ada oknum SPBU nakal

Apabila ditemukan suatu SPBU yang curang dalam memberikan takaran bensin, Heppy meminta masyarakat untuk segera melapor ke Pertamina Call Center 135.

"Untuk pelaporan ke 135, nomor tiket yang diberikan agen call center kami akan tindaklanjuti segera oleh tim Pertamina untuk memastikan dugaan tersebut," ucap Heppy.

Ia menambahkan, jika memang betul terjadi kecurangan, maka Pertamina akan mengambil alih pengelolaan SPBU tersebut.

"Di samping kami terus bersinergi dengan Kemendag dan Bareskrim Polri untuk memastikan tidak ada SPBU yang nakal," lanjut dia.

Baca juga: Cara Cek Penerima BLT BBM 2025 dan Besaran Nominalnya

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Sosok Menteri Abdul Kadir Karding yang Kena Resuffle, Digantikan Mukhtarudin
Sosok Menteri Abdul Kadir Karding yang Kena Resuffle, Digantikan Mukhtarudin
Tren
Prabowo Lantik Gus Irfan Jadi Menteri Haji dan Umrah, Ini Profil Lengkapnya
Prabowo Lantik Gus Irfan Jadi Menteri Haji dan Umrah, Ini Profil Lengkapnya
Tren
Kenapa Pemerintah Perlu Memenuhi Semua 17+8 Tuntutan Rakyat? Ini Kata Pengamat Politik
Kenapa Pemerintah Perlu Memenuhi Semua 17+8 Tuntutan Rakyat? Ini Kata Pengamat Politik
Tren
Presiden Prabowo Bersiap Umumkan Reshuffle, 5 Kementerian Terimbas
Presiden Prabowo Bersiap Umumkan Reshuffle, 5 Kementerian Terimbas
Tren
Pewaris Takhta Pangeran Hisahito Sudah Dewasa, Jepang Hadapi Tekanan Aturan Suksesi
Pewaris Takhta Pangeran Hisahito Sudah Dewasa, Jepang Hadapi Tekanan Aturan Suksesi
Tren
21 Tahun Kematian Munir, Ini Deretan Kasus HAM yang Pernah Diperjuangkan
21 Tahun Kematian Munir, Ini Deretan Kasus HAM yang Pernah Diperjuangkan
Tren
Update Orang Hilang usai Demo Agustus 2025, KontraS: 5 Orang Belum Ditemukan
Update Orang Hilang usai Demo Agustus 2025, KontraS: 5 Orang Belum Ditemukan
Tren
Dibicarakan Putin dan Xi Jinping, Benarkah Tranplantasi Organ Bisa Bikin Hidup 150 Tahun?
Dibicarakan Putin dan Xi Jinping, Benarkah Tranplantasi Organ Bisa Bikin Hidup 150 Tahun?
Tren
4 Cara Mengajarkan Anak agar Tidak 'Tone Deaf', Saran dari Psikolog
4 Cara Mengajarkan Anak agar Tidak "Tone Deaf", Saran dari Psikolog
Tren
Cara Cek Kesehatan Baterai iPhone dan HP Android
Cara Cek Kesehatan Baterai iPhone dan HP Android
Tren
Gaji Guru Indonesia Paling Rendah di ASEAN, Ini Perbandingannya
Gaji Guru Indonesia Paling Rendah di ASEAN, Ini Perbandingannya
Tren
Apa Itu Daddy Issues? Berikut Pengertian dan Faktor Penyebabnya
Apa Itu Daddy Issues? Berikut Pengertian dan Faktor Penyebabnya
Tren
Cara Hitung Tagihan Listrik Pascabayar Bulanan, Biar Bisa Kontrol Pemakaian
Cara Hitung Tagihan Listrik Pascabayar Bulanan, Biar Bisa Kontrol Pemakaian
Tren
Apa Efek Samping Konsumsi Makanan yang Terpapar Zat Radioaktif?
Apa Efek Samping Konsumsi Makanan yang Terpapar Zat Radioaktif?
Tren
Kata Istana dan Kejaksaan soal Klaim Hotman Paris yang Bisa Buktikan Nadiem Makarim Tak Bersalah
Kata Istana dan Kejaksaan soal Klaim Hotman Paris yang Bisa Buktikan Nadiem Makarim Tak Bersalah
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau