KOMPAS.com - Infeksi cacing pada manusia merupakan kondisi yang terjadi ketika parasit cacing masuk dan berkembang biak di dalam tubuh.
Infeksi ini biasanya terjadi akibat konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi telur atau larva cacing, atau melalui kontak langsung dengan tanah yang mengandung parasit.
Jika sudah menginfeksi manusia, umumnya timbul gejala awal seperti mudah lelah, sakit perut, penurunan berat badan yang drastis tanpa sebab yang jelas, mual, dan diare.
Dalam beberapa kasus, penderita juga mengalami gatal di area anus.
Lantas, apa saja jenis cacing yang bisa menginfeksi manusia?
Baca juga: Penjelasan Infeksi Cacing Ginjal Buat Pria di India Susah BAK 2 Hari
Dokter spesialis anak Diploma in Tropical Medicine and Hygiene dari RS Siloam TB Simatupang, Jakarta Selatan, Martinus M. Leman, mengatakan ada lima jenis cacing yang dapat menginfeksi manusia.
"Ada berbagai jenis cacing yang dapat menginfeksi manusia, di antaranya yang sering adalah cacing pita, cacing gelang, cacing kremi, cacing tambang, dan cacing cambuk," ujar Martin saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/4/2025).
Dari masing-masing jenis cacing ini, Martin merinci cara penularan dan dampak yang ditimbulkan jika menginfeksi manusia. Berikut rinciannya:
Baca juga: Ini Gejala dan Penyebab Perut Anak Bisa Dipenuhi Cacing Ascariasis yang Perlu Diwaspadai
Martin menjelaskan, infeksi cacing pita dapat terjadi melalui konsumsi daging yang tidak dimasak dengan baik dan dapat menyebabkan penyakit yang disebut taeniasis dan sis(cysticercosis).
"Cacing pita Taenia saginata penularannya dari daging sapi, dan cacing pita Taenia solium berasal dari daging babi," ujar Martin.
Ia menambahkan, cacing pita yang menginfeksi usus manusia dapat sampai beberapa meter panjangnya.
Ini adalah cacing penyebab ascariasis, yang dapat menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan.
Martin menjelaskan, saat cacing gelang ada di daerah paru, gejala yang timbul dapat berupa batuk dan sesak napas. Bahkan, bisa menyerupai gejala radang paru-paru.
"Setelah cacing masuk ke dalam saluran cerna, cacing dapat berkembang biak dan menghasilkan ribuan telur per harinya," kata Martin.
Setelah telur menetas, larva cacing bisa bermigrasi melalui aliran darah ke organ tubuh lain, termasuk paru-paru.