Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Wilayah Indonesia yang Masuk Puncak Musim Kemarau Juni 2025, Mana Saja?

Kompas.com - 20/05/2025, 14:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa wilayah di Indonesia akan memasuki puncak musim kemarau pada Juni 2025.

Puncak musim kemarau adalah periode bulan dengan curah hujan terendah untuk tiga dasarian (tanggal 1 sampai 30 atau 31) secara berturut-turut.

Dilansir dari laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), puncak musim kemarau mulai bulan depan bakal terjadi di 222 zona musim (ZOM) atau sekitar 31,8 persen wilayah.

Dibandingkan dengan normalnya (rata-rata klimatologis), puncak musim kemarau 2025 di Indonesia didominasi kondisi sama dan maju.

Baca juga: 10 Wilayah Jawa Tengah dan DIY yang Masuk Awal Musim Kemarau Akhir Mei 2025, Mana Saja?

Sebanyak 359 ZOM (51 persen) diprediksi mengalami puncak musim kemarau yang sama dengan kondisi normalnya.

Wilayah tersebut mencakup Sumatera bagian utara, Jawa bagian tengah hingga timur, sebagian besar Kalimantan, Sulawesi bagian tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan sebagian Papua bagian tengah.

Kemudian, sebanyak 242 ZOM (35 persen) diprediksi mengalami puncak musim kemarau maju atau lebih awal dari biasanya.

Wilayah yang puncak musim kemaraunya maju meliputi bagian tengah hingga timur Sumatera, Jawa bagian barat, Kalimantan Barat bagian utara, sebagian besar Sulawesi, Maluku Utara serta Jayapura, dan Merauke.

Lalu, wilayah mana saja yang akan memasuki puncak musim kemarau pada Juni 2025?

Baca juga: Apakah Musim Kemarau 2025 Lebih Kering atau Basah? Ini Penjelasan BMKG

Daftar wilayah yang masuk puncak musim kemarau Juni 2025

Berdasarkan prakiraan BMKG, wilayah Indonesia yang akan memasuki puncak musim kemarau pada Juni 2025 mencakup:

  • Sumatera
  • Jawa bagian barat
  • Kalimantan bagian utara
  • Sebagian kecil Sulawesi
  • Papua bagian tengah
  • Papua bagian timur.

Wilayah yang sudah disebutkan juga diprediksi mengalami puncak musim kemarau hingga Juli 2025.

Sementara itu, wilayah yang akan memasuki puncak musim kemarau pada Agustus 2025 meliputi:

  • Jawa bagian tengah hingga timur
  • Sebagian besar Kalimantan
  • Sebagian besar Sulawesi
  • Bali dan Nusa Tenggara
  • Sebagian Maluku
  • Maluku Utara
  • Sebagian Pulau Papua.

Baca juga: Mei Sudah Awal Kemarau, Kenapa Malam Hari Masih Hujan? Ini Penjelasan BMKG

Durasi musim kemarau 2025

Selain puncak musim kemarau, BMKG juga memprediksi bahwa durasi musim kemarau 2025 di Indonesia bervariasi di setiap wilayah.

Sebagian besar ZOM di Sumatera diperkirakan mengalami musim kemarau dengan durasi antara 3 hingga 12 dasarian.

Hal tersebut terjadi karena Sumatera mengalami dua kali musim kemarau dalam setahun sehingga setiap periode musim kemaraunya lebih pendek dibandingkan dengan daerah lainnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Kronologi Mahasiswa Indonesia di Belanda Meninggal Saat Dampingi Kunjungan Kerja Pejabat
Kronologi Mahasiswa Indonesia di Belanda Meninggal Saat Dampingi Kunjungan Kerja Pejabat
Tren
Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru: Kata Istana hingga Ucapan Kontroversial
Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru: Kata Istana hingga Ucapan Kontroversial
Tren
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Tren
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
Tren
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
Tren
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Tren
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Tren
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau