KOMPAS.com - Kutub Utara dan Kutub Selatan masih diselimuti salju tebal sepanjang tahun, menjadikannya wilayah yang sebagian besar belum terjamah manusia dan menyimpan banyak misteri di balik permukaannya.
Di Antartika Timur, para ilmuwan baru-baru ini mengungkap dunia tersembunyi di bawah lapisan es setebal ribuan meter, wilayah purba yang tak tersentuh selama lebih dari 34 juta tahun.
Di balik bentangan es seluas lebih dari 10 juta kilometer persegi itu, tersembunyi lanskap kuno yang selama ini terlupakan.
Melalui pemindaian teknologi RADARSAT, mereka mengungkap struktur medan luas yang dulunya terbentuk oleh aliran sungai besar, seukuran wilayah Wales.
Temuan ini memberikan gambaran penting tentang sejarah geologis Antartika ketika masih tergabung dalam benua purba Gondwana.
Tak hanya itu, penemuan tersebut juga membantu para peneliti memahami bagaimana lapisan es Antartika Timur mungkin bereaksi terhadap perubahan iklim di masa depan.
Baca juga: Ilmuwan Menemukan Dunia Tersembunyi di Bawah Es Antartika, Seperti Apa?
Dilansir dari Jerusalem Post, Minggu (8/6/2025), penelitian ini bermula pada 2017, saat para ilmuwan melakukan pengeboran di dasar laut Antartika Barat untuk mengambil sedimen dari bawah lapisan es.
Analisis terhadap sedimen tersebut mengungkap keberadaan ekosistem kuno yang masih terawetkan.
Dalam sedimen, ditemukan organisme mikroskopis yang membuka jendela terhadap kehidupan Bumi sebelum peristiwa kepunahan massal di akhir era Eosen.
Lewat mikroskop dan teknologi canggih, fragmen-fragmen itu memberikan gambaran tentang lingkungan yang jauh berbeda dari sekarang, lautan yang lebih hangat dan keanekaragaman hayati yang lebih melimpah.
"Penemuan ini seperti membuka kapsul waktu," kata Profesor Stewart Jamieson, ahli geologi dari Durham University, Inggris.
Ia menyebutkan, lanskap purba yang tersembunyi di bawah lapisan es Antartika mungkin memiliki iklim yang menyerupai Patagonia saat ini, bahkan berpotensi tropis, bergantung pada seberapa jauh ke masa lalu bentang alam itu ditelusuri.
Baca juga: Terisolasi dari Dunia Luar, Peneliti di Antartika Mulai Mengembangkan Aksen Baru
Jamieson bersama timnya berhasil mengidentifikasi bentang alam kuno berupa lembah-lembah dalam, punggung bukit bergelombang, serta aliran sungai purba yang membentuk topografi tersebut.
Semua fitur geologis ini tertutup dan terlindungi oleh lapisan es selama 34 juta tahun, sejak terbentuknya glasiasi besar yang menghentikan proses erosi alami di wilayah tersebut.
Hal ini menjadi temuan yang langka. Sebab, umumnya lapisan es justru menghancurkan jejak lanskap sebelumnya.