KOMPAS.com - Sebuah studi di AS baru-baru ini menunjukkan, kasus kanker usus buntu yang tergolong langka meningkat di kalangan generasi X dan Milenial di AS.
Kanker usus buntu (apendiks) adalah pertumbuhan sel kanker di usus buntu, sebuah organ kecil yang menempel di usus besar.
Penyakit ini dianggap masih jarang terjadi, terutama di kalangan generasi muda.
Baca juga: Tanda-tanda Penyakit Usus Buntu yang Sering Disepelekan, Kenali Sebelum Terlambat
Dilansir dari India Today, Selasa (10/6/2025), jenis kanker usus buntu langka ini dinamakan adenokarsinoma apendiks (AA).
Informasi mengenai peningkatan kanker usus buntu di kalangan Gen X dan Milenial diperoleh berdasarkan studi baru yang dilakukan oleh Institut Kanker Nasional AS.
Analisis basis data Institut Kanker Nasional menemukan, kanker jenis AA meningkat tiga kali lipat di kalangan Gen X dan empat kali lipat di kalangan Milenial.
Berdasarkan studi yang dipublikasikan dalam jurnal Annals of Internal Medicine (2025) oleh Andreana N. Holowatyji, menunjukkan tren kenaikan kanker usus buntu yang dialami pada Gen X dan Milenial di usia muda, yaitu di bawah 50 tahun.
Pihak yang melakukan penelitian itu adalah para peneliti di Vanderbilt University Medical Center, AS.
Studi menggunakan metode pengukuran terhadap 4.858 orang berusia 20 tahun atau lebih saat didiagnosis dengan AA primer yang dikonfirmasi secara patologis dari tahun 1975 sampai 2019.
Angka itu diambil berdasarkan data dari program Pengawasan, Epidemiologi, dan Hasil Akhir (SEER) dari National Cancer Institute.
Pengukuran dilakukan dengan membagi beberapa kelompok usia dan kelahiran. Kemudian, rasio tingkat kejadian berdasarkan usia.
Hasilnya, tingkat kejadian kanker usus buntu jenis AA meningkat lebih dari tiga kali lipat di antara kelompok kelahiran tahun 1980.
Selanjutnya, tingkat kejadian AA meningkat empat kali lipat di antara kelompok kelahiran tahun 1985 dibandingkan dengan kelompok kelahiran tahun 1945.
Kesimpulannya, sebanyak 4.858 kasus kanker usus buntu dilaporkan terjadi antara tahun 1975 dan 2019.
Baca juga: 6 Makanan yang Bisa Memicu Radang Usus Buntu, Apa Saja?
Dikutip dari NBC News, Selasa (10/6/2025), para ahli mengatakan, peningkatan angka kanker usus buntu serupa dengan tren kanker gastrointestinal lainnya, seperti kanker kolorektal dan lambung.