KOMPAS.com - Dokter di Inggris membuat terobosan pengobatan terbaru dan tak lazim yang disebut dengan pil tinja.
Pengobatan menggunakan pil tinja itu sedang dalam tahap uji coba guna membantu melawan lonjakan kasus infeksi bakteri yang dialami oleh sejumlah pasien.
Metode pengobatan ini menjadi harapan baru untuk melawan infeksi yang kebal terhadap antibiotik.
Jenis infeksi ini diperkirakan menyebabkan kematian sekitar satu juta orang setiap tahunnya.
Lantas, seperti apa pengobatan pil tinja yang dilakukan oleh dokter di Inggris tersebut?
Baca juga: Waspadai Bahaya Terapi Uap dari Rokok Obat, Dokter: Bisa Ganggu Pernapasan
Sebagaimana diberitakan Manchester Evening News, Minggu (8/6/2025), terobosan yang dilakukan para dokter di Inggris ini menggunakan kapsul berisi feses kering beku dari donor sehat yang kaya akan bakteri baik.
Setelah dikonsumsi, bakteri baik dalam pil ini bersaing dengan bakteri super pada usus untuk memperebutkan ruang dan nutrisi.
Hasilnya, bakteri berbahaya bisa tersingkir sepenuhnya atau ditekan hingga tidak lagi menimbulkan ancaman.
Menurut Blair Merrick, ahli yang melakukan uji coba pil tinja di Guy's and St Thomas Hospital, pendekatan ini menunjukkan tanda-tanda awal yang menjanjikan di tengah meningkatnya kasus infeksi akibat mikroba yang telah resistan terhadap pengobatan standar.
Dalam pengobatan infeksi, tenaga medis umumnya meresepkan obat untuk menghambat pertumbuhan kuman dan memberi kesempatan sistem imun tubuh untuk menyingkirkannya.
Namun, kuman telah berevolusi dan mampu bertahan dari efek obat. Kondisi ini dikenal sebagai resistensi terhadap obat dan kian mengkhawatirkan dalam dunia medis.
Baca juga: Kolesterol Tinggi? Dokter Ungkap Obat yang Umum Digunakan
Sebanyak 41 pasien di Rumah Sakit Guy’s dan St Thomas di London telah mengikuti uji coba sebagai langkah awal menuju penelitian berskala lebih besar, dengan hasil awal yang menunjukkan potensi menjanjikan.
Pil ini dibuat dari feses donor yang telah disterilkan, dibekukan, dan dikemas agar dapat melewati lambung lalu melepaskan bakteri baik di usus.
Blair mengatakan, usus merupakan pusat utama munculnya resistensi antibiotik pada manusia.
Menurutnya, bakteri super yang kebal obat bisa berpindah dari usus ke bagian tubuh lain dan menyebabkan infeksi, seperti infeksi saluran kemih atau bahkan masuk ke aliran darah.