KOMPAS.com - Makan camilan menjadi kebiasaan bagi banyak orang. Sekilas, kebiasaan ini terlihat sepele dan tidak memiliki dampak yang besar.
Tapi siapa sangka, kebiasaan ngemil atau makan camilan, terutama makanan manis dan tinggi kalori bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Hal ini juga dialami oleh pria asal New Jersey, Amerika Serikat (AS), Roger (45). Ia membagikan ceritanya melalui laman American Diabetes Association (ADA) pada 5 Maret 2020.
"Tanggal 11 Juni 2019 adalah hari yang mengubah hidup saya selamanya. Hari ini saya didiagnosis menderita diabetes tipe 2," kata Roger.
"Namun, seperti kebanyakan penderita diabetes, perjalanan saya dimulai bertahun-tahun sebelumnya. Ini adalah kisah saya tentang perjalanan saya menuju kesehatan yang lebih baik," tambahnya.
Lantas, bagaimana awal mula Roger didiagnosis menderita diabetes tipe 2?
Baca juga: Lelah Seperti Apa yang Bisa Jadi Tanda Diabetes Ringan?
Roger mengatakan, seperti kebanyakan pria di usianya, dia memilih untuk mengabaikan tanda-tanda peringatan yang dialaminya selama bertahun-tahun.
Ia memilih untuk menjalani hidup seolah-olah tidak mempunyai beban apa pun.
Kondisinya dimulai sekitar 10 tahun lalu, ketika Roger pertama kali menyadari A1C-nya meningkat. Di mana, nilai normal HbA1c (hemoglobin terglikasi) adalah di bawah 5,7 persen.
"Hasil pembacaan saya mulai 6,2-6,3. Di usia 35 tahun, saya merasa tidak terkalahkan. Lagi pula, diabetes adalah sesuatu yang Anda alami saat sudah tua, bukan? Selain tes darah sederhana, saya merasa baik-baik saja," ucap Roger.
"Setidaknya itulah yang terus saya katakan pada diri sendiri selama sembilan tahun berikutnya. Tubuh saya memberi tanda-tanda bahwa ada sesuatu yang salah, dan saya memilih untuk mengabaikannya," tambahnya.
Ia mengatakan bahwa selama A1C-nya tetap dalam kisaran "pradiabetes", maka ia merasa semuanya terkendali.
Lima tahun kemudian setelah pembacaan A1C, istri Roger hamil, dan saat itu ia diberitahu bahwa A1C-nya naik menjadi 6,7 persen yang mengindikasikan diabetes.
Alih-alih membuat rencana untuk kesehatan yang lebih baik, Roger justru malah mencari-cari alasan.
"Selama kehamilan istri saya, dia mengidam seperti kebanyakan wanita. Kebetulan yang diidamkannya adalah biskuit Oreo. Tugas saya adalah memastikan bahwa rumah selalu penuh dengan Oreo," kata dia.