KOMPAS.com - Pasien ginjal di Bijnor, Uttar Pradesh, India bernama Sarfaraz Ahmad (26) meninggal dunia saat menjalani dialisis atau cuci darah karena listrik rumah sakit padam pada pertengahan Juni 2025.
Saat listrik padam, generator rumah sakit yang tak disebutkan namanya itu tidak memiliki bahan bakar.
Dikutip dari Times of India (15/6/2025), pemadaman listrik itu mengakibatkan alat atau mesin cuci darah berhenti begitu saja.
Baca juga: Seorang Pria di India Miliki 35 Batu Ginjal akibat Minum Soda Setiap Hari
Ibu Sarfaraz mengatakan, hampir setengah darah anaknya masih ada dalam mesin cuci darah.
"Ketika listrik padam, mesin berhenti di tengah jalan dengan hampir separuh darahnya terjebak di dalamnya,” katanya.
“Saya memohon kepada staf untuk menyalakan generator, tetapi tidak ada yang membantu. Anak saya meninggal tak lama kemudian,” sambungnya.
Meski demikian, seorang dokter mengungkapkan bahwa tidak mungkin sejumlah besar darah Sarfaraz bisa berada di dalam mesin pada saat tertentu.
"Selama hemodialisis, hanya sebagian kecil atau sekitar 200 hingga 250 ml darah yang bersirkulasi melalui mesin setiap saat,” tutur dokter itu, dilansir dari News18 (15/6/2025).
“Namun, kegagalan listrik yang tiba-tiba dapat menunda proses dan mengacaukan kestabilan pasien yang sakit kritis,” imbuhnya.
Baca juga: Dokter India Angkat 8.125 Batu Empedu dari Pria 70 Tahun, Kok Bisa?
Seorang staf rumah sakit menyatakan, mereka tidak dapat melanjutkan perawatan karena belum mendapatkan pasokan bahan bakar diesel untuk generator.
Pasokan diesel itu seharusnya dikirimkan oleh perusahaan bernama Sanjeevani yang telah bermitra sejak 2020.
Pihak rumah sakit menyalahkan Sanjeevani akibat adanya seorang pasien gagal ginjal saat cuci darah.
Chief Development Officer (CDO) Bijnor, Purna Borah sempat mendatangi rumah sakit saat terjadi pemadaman listrik.
Di sana, dia pun menemukan lima pasien lain yang terbaring tanpa listrik, lampu, atau kipas angin.
District Magistrate (DM) Bijnor, Jasjit Kaur kemudian mengunjungi rumah sakit dan menyita semua catatan unit dialisis serta memastikan adanya tindakan tegas.
Menurutnya, ada kesalahan dalam prosedur pengurusan pasien. Kaur juga mengungkapkan bahwa unit cuci darah rumah sakit itu dalam keadaan tidak bersih.
Baca juga: Pria di India Kaget Saldo Rekeningnya Tiba-tiba Capai 36 Digit, Kok Bisa?
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini