Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Malang Seorang Pasien Gagal Ginjal di India, Meninggal Saat Cuci Darah karena Listrik Padam

Kompas.com - 03/07/2025, 18:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pasien ginjal di Bijnor, Uttar Pradesh, India bernama Sarfaraz Ahmad (26) meninggal dunia saat menjalani dialisis atau cuci darah karena listrik rumah sakit padam pada pertengahan Juni 2025.

Saat listrik padam, generator rumah sakit yang tak disebutkan namanya itu tidak memiliki bahan bakar.

Dikutip dari Times of India (15/6/2025), pemadaman listrik itu mengakibatkan alat atau mesin cuci darah berhenti begitu saja.

Baca juga: Seorang Pria di India Miliki 35 Batu Ginjal akibat Minum Soda Setiap Hari

Hampir separuh darahnya di dalam mesin

Ibu Sarfaraz mengatakan, hampir setengah darah anaknya masih ada dalam mesin cuci darah.

"Ketika listrik padam, mesin berhenti di tengah jalan dengan hampir separuh darahnya terjebak di dalamnya,” katanya.

“Saya memohon kepada staf untuk menyalakan generator, tetapi tidak ada yang membantu. Anak saya meninggal tak lama kemudian,” sambungnya.

Meski demikian, seorang dokter mengungkapkan bahwa tidak mungkin sejumlah besar darah Sarfaraz bisa berada di dalam mesin pada saat tertentu.

"Selama hemodialisis, hanya sebagian kecil atau sekitar 200 hingga 250 ml darah yang bersirkulasi melalui mesin setiap saat,” tutur dokter itu, dilansir dari News18 (15/6/2025).

“Namun, kegagalan listrik yang tiba-tiba dapat menunda proses dan mengacaukan kestabilan pasien yang sakit kritis,” imbuhnya.

Baca juga: Dokter India Angkat 8.125 Batu Empedu dari Pria 70 Tahun, Kok Bisa?

Tanggapan rumah sakit

Seorang staf rumah sakit menyatakan, mereka tidak dapat melanjutkan perawatan karena belum mendapatkan pasokan bahan bakar diesel untuk generator.

Pasokan diesel itu seharusnya dikirimkan oleh perusahaan bernama Sanjeevani yang telah bermitra sejak 2020.

Pihak rumah sakit menyalahkan Sanjeevani akibat adanya seorang pasien gagal ginjal saat cuci darah.

Chief Development Officer (CDO) Bijnor, Purna Borah sempat mendatangi rumah sakit saat terjadi pemadaman listrik.

Di sana, dia pun menemukan lima pasien lain yang terbaring tanpa listrik, lampu, atau kipas angin.

District Magistrate (DM) Bijnor, Jasjit Kaur kemudian mengunjungi rumah sakit dan menyita semua catatan unit dialisis serta memastikan adanya tindakan tegas.

Menurutnya, ada kesalahan dalam prosedur pengurusan pasien. Kaur juga mengungkapkan bahwa unit cuci darah rumah sakit itu dalam keadaan tidak bersih.

Baca juga: Pria di India Kaget Saldo Rekeningnya Tiba-tiba Capai 36 Digit, Kok Bisa?

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Media Vietnam dan Korsel Soroti Hasil Imbang Indonesia Vs Lebanon, Apa Kata Mereka?
Media Vietnam dan Korsel Soroti Hasil Imbang Indonesia Vs Lebanon, Apa Kata Mereka?
Tren
Kenapa Pejabat RI Sulit Mundur Meski Didesak Publik? Ini Penjelasan Sosiolog
Kenapa Pejabat RI Sulit Mundur Meski Didesak Publik? Ini Penjelasan Sosiolog
Tren
Kata Media Asing soal Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru, Singgung MBG dan Perlambatan Ekonomi
Kata Media Asing soal Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru, Singgung MBG dan Perlambatan Ekonomi
Tren
Kronologi Mahasiswa Indonesia di Belanda Meninggal Saat Dampingi Kunjungan Kerja Pejabat
Kronologi Mahasiswa Indonesia di Belanda Meninggal Saat Dampingi Kunjungan Kerja Pejabat
Tren
Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru: Kata Istana hingga Ucapan Kontroversial
Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru: Kata Istana hingga Ucapan Kontroversial
Tren
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Tren
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
Tren
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
Tren
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Tren
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Tren
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau