Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Lebat dan Angin Kencang Diprediksi Terjadi 11–17 Juli 2025, Berikut Wilayah yang Terdampak

Kompas.com - 11/07/2025, 10:15 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya

Penulis

KOMPAS.com - Cuaca ekstrem berupa hujan lebat dan angin kencang masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Indonesia pada Jumat (11/7/2025) hingga Kamis (17/7/2025).

Prediksi tersebut menjadi kelanjutan dari hujan lebat dengan akumulasi harian antara 50-100 mm yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), beberapa wilayah yang diguyur hujan lebat akhir-akhir ini adalah Nabire (57,6 mm/hari) pada Rabu (9/7/2025) dan Papua Barat (88,9 mm/hari) pada Selasa (8/7/2025).

BMKG juga mencatat hujan lebat di Sumatra Utara (76,8 mm/hari), Sumatra Barat (74,0 mm/hari), Maluku (62,3 mm/hari), dan Papua (55,4 mm/hari) pada Selasa (8/7/2025).

Baca juga: Hujan Lebat dan Angin Kencang Berpotensi Landa Sejumlah Wilayah 8–14 Juli 2025, Ini Daftarnya

Penyebab hujan lebat dan angin kencang 11-17 Juli 2025

Hujan lebat dan angin kencang yang akan terjadi pada Jumat (11/7/2025) hingga Kamis (17/7/2025) didasarkan pada analisis dinamika atmosfer terkini.

Dikutip dari laman resmi BMKG, Kamis (10/7/2025), aktivitas gelombang atmosfer tropis diperkirakan tetap menjadi faktor utama di balik pembentukan hujan di sejumlah wilayah Indonesia.

Selain itu, gelombang Equatorial Rossby diperkirakan akan aktif di Sumatera, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

BMKG juga memperkirakan, gelombang Kelvin akan memengaruhi wilayah Sulawesi bagian utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, serta Papua bagian selatan.

“Selain itu, potensi terbentuknya sirkulasi siklonik di wilayah Samudra Pasifik timur Filipina dan Samudra Hindia barat Bengkulu diprakirakan akan memicu terbentuknya daerah konvergensi dan pertemuan angin (konfluensi) yang memanjang di Laut Filipina hingga perairan barat Bengkulu,” tulis BMKG.

Baca juga: Suhu Dingin Awal Juli 2025 Dikaitkan dengan Aphelion, Fenomena Apa itu?

“Kondisi ini dapat meningkatkan potensi hujan dengan mendorong penumpukan udara lembap yang kemudian naik dan membentuk awan-awan hujan,” tambahnya.

Di sisi lain, BMKG juga memprakirakan peningkatan kecepatan angin permukaan hingga lebih dari 25 knots di Perairan Utara Aceh, Laut China Selatan, Laut Natuna Utara, Laut Arafuru, Laut Timor, dan Laut Banda dan Samudera Hindia sebelah barat daya Banten.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan ketinggian gelombang di wilayah perairan tersebut.

Kondisi labilitas lokal yang kuat turut mendukung proses konvektif pada skala lokal di Aceh, Sumatera Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, dan Sumatera Selatan.

Wilayah lain yang terdampak adalah Lampung, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.

Baca juga: Indonesia Dilanda Suhu Dingin Awal Juli 2025, Fenomena Aphelion Hoax atau Fakta?

Daftar wilayah yang berpotensi dilanda hujan lebat dan angin kencang 11-17 Juli 2025

BMKG merinci wilayah Indonesia yang berpotensi dilanda hujan lebat dan angin kencang pada Jumat (11/7/2025) hingga Kamis (17/7/2025):

Periode Jumat (11/7/2025) hingga Minggu (13/7/2025):

  • Peningkatan hujan intensitas sedang:
    • Sumatera Utara
    • Riau
    • Kep. Riau
    • Jambi
    • Sumatera Selatan
    • Kep. Bangka Belitung
    • Bengkulu
    • Lampung
    • Banten
    • Jawa Barat
    • Jawa Timur
    • Kalimantan Barat
    • Kalimantan Tengah
    • Kalimantan Timur
    • Kalimantan Utara
    • Kalimantan Selatan
    • Sulawesi Utara
    • Gorontalo
    • Sulawesi Tengah
    • Sulawesi Selatan
    • Sulawesi Tenggara
    • Maluku Utara
    • Maluku
    • Papua Barat Daya
    • Papua Barat
    • Papua Tengah
    • Papua Pegunungan
    • Papua.
  • Hujan lebat:
    • Aceh
    • Papua Selatan.
  • Angin kencang:
    • Aceh
    • Banten
    • Jawa Barat
    • Jawa Tengah
    • DI Yogyakarta
    • Jawa Timur
    • Bali
    • NTB
    • NTT
    • Maluku
    • Sulawesi Selatan
    • Sulawesi Tenggara
    • Sulawesi Barat
    • Sulawesi Utara
    • Papua Selatan.

Baca juga: Suhu Pagi Hari Lebih Dingin Ketimbang Malam? BMKG Ungkap Penyebabnya

Periode Senin (14/7/2025) hingga Kamis (17/7/2025):

  • Peningkatan hujan intensitas sedang:
    • Aceh
    • Sumatera Utara
    • Sumatera Barat
    • Riau
    • Kep. Riau
    • Jambi
    • Bengkulu
    • Jakarta
    • Jawa Barat
    • Jawa Tengah
    • Jawa Timur
    • NTT
    • Kalimantan Barat
    • Kalimantan Tengah
    • Kalimantan Timur
    • Kalimantan Selatan
    • Sulawesi Utara
    • Gorontalo
    • Sulawesi Tengah
    • Sulawesi Barat
    • Sulawesi Selatan
    • Sulawesi Tenggara
    • Maluku Utara
    • Papua Barat Daya
    • Papua Tengah
    • Papua
    • Papua Selatan.
  • Hujan lebat:
    • Sumatera Selatan
    • Kep. Bangka Belitung
    • Maluku
    • Papua Pegunungan.
  • Angin kencang:
    • Aceh
    • Bengkulu
    • Lampung
    • Jawa Barat
    • Jawa Tengah
    • DI Yogyakarta
    • Jawa Timur
    • Bali
    • NTB
    • NTT
    • Maluku
    • Maluku Utara
    • Sulawesi Utara
    • Sulawesi Selatan
    • Papua Barat
    • Papua Selatan.

Baca juga: Cuaca Dingin tapi Tetap Hujan, Sampai Kapan Terjadi? Ini Kata BMKG

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Tren
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Tren
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa 'Orang Seram'
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa "Orang Seram"
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau