Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Prediksi Sejumlah Wilayah Dilanda Hujan Lebat pada 14-15 Juli 2025

Kompas.com - 14/07/2025, 06:00 WIB
Muhammad Iqbal Amar,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat disertai angin kencang pada 14 hingga 15 Juli 2025.

Hingga akhir Juni 2025, tercatat hanya sekitar 30 persen wilayah Indonesia yang telah benar-benar memasuki musim kemarau. 

Sementara, sebagian besar daerah di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua masih berpotensi mengalami hujan dalam beberapa hari ke depan.

Kondisi ini terjadi meskipun indikator iklim global seperti El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) sedang netral atau tidak terlalu berpengaruh. 

Baca juga: Fenomena Bediding Mulai Menusuk Tulang, Akan Berlangsung Sampai Kapan? Ini Kata BMKG

BMKG menjelaskan, faktor-faktor lokal seperti gelombang atmosfer ekuatorial, yakni Equatorial Rossby dan Kelvin serta pertemuan dan belokan angin di atmosfer, memicu terbentuknya awan hujan di berbagai wilayah.

Akibatnya, hujan deras hingga sangat deras masih berpotensi turun di sejumlah daerah. Misalnya, pada 9 Juli 2025, hujan lebat tercatat di Nabire (57,6 mm) dan Kalimantan Barat (52,5 mm). 

BMKG menegaskan, kondisi atmosfer saat ini masih cukup aktif, sehingga peluang munculnya cuaca ekstrem belum sepenuhnya reda. 

Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi hujan deras disertai petir dan angin kencang, terutama di daerah-daerah yang rentan bencana.

Lalu, seperti apa prediksi cuaca BMKG pada pada tanggal 13-14 Juli 2025?

Baca juga: BMKG Ungkap Penyebab Munculnya Embun Upas di Dieng dan Suhu Capai 5 Derajat Celsius

Wilayah yang berpotensi hujan lebat dan angin kencang

Dikutip dari laman resmi BMKG, berikut daftar wilayah prakiraan hujan mulai dari sedang, lebat, dan angin kencang pada 14–15 Juli 2025.

Senin, 14 Juli 2025

1. Wilayah yang berpotensi hujan sedang hingga lebat

  • Sumatera Utara
  • Sumatera Barat
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Jambi
  • Sumatera Selatan
  • Kepulauan Bangka Belitung
  • Bengkulu
  • Banten 
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat 
  • Jawa Timur
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Utara
  • Kalimantan Selatan
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Tenggara
  • Maluku Utara
  • Papua Barat Daya
  • Papua Barat
  • Papua Pegunungan
  • Papua
  • Papua Selatan.

2. Wilayah yang berpotensi hujan lebat hingga sangat lebat

  • Aceh 
  • Maluku.

3. Wilayah yang berpotensi hujan sangat lebat hingga ekstrem

  • Nihil.

4. Wilayah yang berpotensi angin kencang

  • Aceh
  • Bali
  • Banten
  • Jawa Barat
  • Jawa Timur
  • Maluku
  • Nusa
  • Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur
  • Sulawesi Tenggara.

Baca juga: Viral, Video Dieng Membeku Dilapisi Es, Apa Penyebabnya? Ini Kata BMKG

Selasa, 15 Juli 2025

1. Wilayah yang berpotensi hujan sedang hingga lebat

  • Aceh
  • Sumatera Utara
  • Bengkulu
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Utara
  • Kalimantan Selatan
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Tenggara
  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua Barat Daya
  • Papua Barat
  • Papua Pegunungan
  • Papua.

2. Wilayah yang berpotensi hujan lebat hingga sangat lebat

  • Papua Tengah.

3. Wilayah yang berpotensi hujan sangat lebat hingga ekstrem

  • Nihil.

4. Wilayah yang berpotensi angin kencang

  • Aceh
  • Bali
  • Banten
  • Jawa Barat
  • Jawa Timur
  • Maluku
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Tren
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Tren
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa 'Orang Seram'
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa "Orang Seram"
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau