KOMPAS.com - Arkeolog menemukan makam berisi harta karun di Caracol, Belize, Amerika Tengah.
Makam itu diidentifikasi menjadi tempat peristirahatan terakhir seorang raja pertama di Kota Maya.
Situs Caracol sudah ada sejak tahun 990 sebelum Masehi (SM), yakni sejak peradaban Maya. Situs tersebut bertahan berabad-abad hingga peradaban Maya runtuh pada 800-900 SM.
Dulunya, wilayah itu dihuni oleh lebih dari 100.000 jiwa. Kini, Caracol menjadi situs arkeologi Maya terbesar di Belize.
Proyek penggalian situs dilakukan sejak 40 tahun yang lalu oleh pasangan suami istri Arlen dan Diane Chase dari Houston University.
Mereka melakukan penggalian selama beberapa dekade hingga menemukan makam pertama milik seorang penguasa Caracol, Te K'ab Chaak.
Te K'ab Chaak adalah penguasa pertama Caracol dan pendiri dinasti kerajaannya. Dia mengambil alih kekuasaan itu pada tahun 331 M.
Baca juga: Para Arkeolog Temukan Situs Pemakaman Viking di Denmark, Ada Makam Kepala Suku
Chase dan suaminya menemukan makam Te K'ab Chaak di bawah ruang pemakaman lainnya, yang kali pertama ditemukan peneliti lain pada 1993.
Di atas makam tersebut, dibangun sebuah kuil kerajaan sekitar tahun 350 M.
Di samping makam Te K'ab Chaak, terdapat 11 bejana tembikar dan topeng kematian dari batu giok lengkap dengan perhiasannya.
Topeng kematian ditemukan dalam bagian yang sudah terpisah-pisah.
Selain itu, ada pula tulang terukir dan relik lainnya.
Beberapa tembikar yang ditemukan tampak diukir. Salah satu ukirannya menggambarkan dewa yang menerima persembahan.
Baca juga: Arkeolog Temukan Harta Karun Emas di Bawah Patung Buddha Berbaring Thailand
Chase memastikan, Te K'ab Chaak meninggal di usia senja. Pasalnya, dari kerangkanya diketahui tidak memiliki gigi yang tersisa.
Di usia senja itu, Te K'ab Chaak memiliki tinggi sekitar 160 cm.