KOMPAS.com - Para ilmuwan NASA menemukan planet super-Earth (super-Bumi) yang terletak 154 tahun cahaya jauhnya di konstelasi utara Lyra.
Ini bermula dari kedipan cahaya bintang yang terekam oleh Satelit Survei Eksoplanet Transit (TESS) milik NASA pada Maret 2025.
Kini, sinyal tersebut mengarah ke TOI?1846 b, nama yang disematkan ke planet super-Earth tersebut.
Baca juga: NASA Sebut Asteorid YR4 Bakal Menabrak Bulan pada 2032, Apa Dampaknya bagi Bumi?
Penelitian ini dilakukan oleh Abderahmane Soubkiou dan rekan-rekannya di Observatorium Oukaimeden di Maroko, yang bekerja dengan pengamat di empat benua. Hasilnya kemudian diterbitkan di arXiv Universitas Cornell New York.
Menurut studi tersebut, temuan ini membuat TOI-1846 b sangat cocok untuk penentuan massa melalui observasi RV atau wahana riset.
Hal ini dapat dimungkinkan dengan instrumen MAROON-X, yakni spektrograf kecepatan radial presisi tinggi.
Baca juga: Tanam Gen Bahasa Manusia pada Tubuh Tikus, Ilmuwan Temukan Petunjuk Evolusi Kemampuan Bicara
Instrumen ini dirancang untuk mendeteksi planet seukuran Bumi di zona layak huni bintang katai M menggunakan metode kecepatan radial.
Bintang Katai M sendiri merupakan bintang bermassa rendah yang memiliki sistem planet yang sangat rapat, sering kali dengan beberapa planet berbatu.
Mereka termasuk jenis bintang yang paling umum di galaksi Bima Sakti dan memiliki umur yang sangat panjang.
Baca juga: Teleskop NASA Menangkap Gambar Aurora di Planet Jupiter, Seperti Apa Penampakannya?
Jika observasi selesai, planet TOI?1846 b akan bergabung dengan sampel planet kunci, yang diperlukan untuk menguji berbagai mekanisme yang diduga bekerja dalam pembentukan dan evolusi super-Earth dan sub-Neptunus di sekitar bintang katai M.
Penemuan ini diharapkan dapat berkontribusi untuk menyempurnakan lokasi tepat lembah radius untuk planet-planet kecil yang mengorbit bintang katai M terang.
Sehingga nantinya dapat meningkatkan pemahaman tentang proses pembentukan dan evolusi planet.
Baca juga: Dari Mana Asal Emas yang Ada di Bumi? NASA Ungkap Asal-usulnya
NASA mengonfirmasi penemuan super-Earth setelah tim menggabungkan data TESS dengan gambar teleskop, pengukuran cahaya dari tanah, dan foto bintang yang lebih tua.
Diluncurkan pada 18 April 2018, TESS memindai satu demi satu garis langit raksasa. Saat ini, lebih dari 7.600 objek seperti itu telah ditandai sebagai “TESS Objects of Interest”.