Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Konflik Perbatasan Thailand dan Kamboja, Ini Pemicunya

Kompas.com - 24/07/2025, 15:15 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Ketegangan di perbatasan antara Thailand dan Kamboja baru-baru ini kembali memanas. Pasukan militer keduanya saling melepaskan serangan.

Konflik terbaru dipicu ketika militer Thailand menuduh Kamboja telah mengerahkan pesawat tanpa awak pengintai sebelum mengirim pasukan ke daerah dekat Kuil Ta Moan Thom.

Thailand menyebut bahwa pasukan Kamboja melepaskan tembakan dengan senjata berat, termasuk artileri dan roket jarak jauh BM21.

Baca juga: Duduk Perkara Militer Thailand dan Kamboja Saling Serang di Perbatasan, Apa Masalahnya?


Namun, Kementerian Pertahanan Nasional Kamboja mengeluarkan pernyataannya sebaliknya dan menuduh Thailand menyerang terlebih dahulu.

Menurut pernyataan tersebut, pasukan Kamboja hanya membalas setelah diserang oleh tentara Thailand dan merupakan tindakan untuk membela diri.

Konflik perbatasan Thailand dan Kamboja bukanlah masalah baru. Lantas, bagaimana pertama kali ketegangan ini bermula?

Baca juga: Saling Serang, Kuat Mana Militer Thailand Vs Kamboja?

Sejarah konflik perbatasan Thailand dan Kamboja

Tentara Kamboja memantau evakuasi warga di sepanjang perbatasan Kamboja-Thailand setelah pasukan Kamboja dan Thailand saling tembak dalam bentrokan baru di Provinsi Preah Vihear pada Kamis (24/7/2025). Tentara Thailand mengatakan tiga warga sipil terluka dalam serangan roket Kamboja pada 24 Juli saat militer kedua negara kembali bentrok dalam sengketa perbatasan yang semakin memanas. Kedua negara tetangga terlibat dalam perselisihan sengit mengenai wilayah yang dikenal sebagai Segitiga Zamrud, di mana perbatasan kedua negara dan Laos bertemu, dan yang menjadi rumah bagi beberapa kuil kuno. STR via AFP Tentara Kamboja memantau evakuasi warga di sepanjang perbatasan Kamboja-Thailand setelah pasukan Kamboja dan Thailand saling tembak dalam bentrokan baru di Provinsi Preah Vihear pada Kamis (24/7/2025). Tentara Thailand mengatakan tiga warga sipil terluka dalam serangan roket Kamboja pada 24 Juli saat militer kedua negara kembali bentrok dalam sengketa perbatasan yang semakin memanas. Kedua negara tetangga terlibat dalam perselisihan sengit mengenai wilayah yang dikenal sebagai Segitiga Zamrud, di mana perbatasan kedua negara dan Laos bertemu, dan yang menjadi rumah bagi beberapa kuil kuno.

Perselisihan perbatasan antara Thailand dan Kamboja sudah terjadi lebih dari satu abad. Ini bermula ketika perbatasan ditetapkan setelah pendudukan Perancis di Kamboja.

Namun hubungan kedua negara secara resmi memanas pada tahun 2008, dilansir dari laman BBC Internasional.

Itu terjadi ketika Kamboja mencoba mendaftarkan kuil abad ke-11, Preah Vihear, yang terletak di wilayah sengketa sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

Baca juga: Kamboja Terapkan Wamil di Tengah Ketegangan dengan Thailand, Apa yang Perlu Diketahui?

Langkah tersebut mendapat protes keras dari Thailand, dan hingga saat ini masih mempermasalahkan klaim atas Kuil Preah Vihear.

Mahkamah Internasional (ICJ) telah menetapkan bahwa Preah Vihear merupakan bagian dari Kamboja, tetapi Thailand masih mempertahankan klaimnya.

Keputusan ICJ itu berdasar pada peta Perancis yang dulu menjajah Kamboja menunjukkan bahwa adanya garis pemisah alami (watershed) kedua negara.

Baca juga: Memanas, Kamboja Luncurkan Roket, Thailand Kirim Serangan Udara

Thailand menggunakan peta berskala 1:50.000 yang merujuk pada seri peta L7018 yang diproduksi Departemen Survei Kerajaan Thailand (RTSD).

Tetapi Kamboja merujuk pada peta skala 1:200.000 berdasarkan Perjanjian Perancis-Siam tahun 1904 dan Perjanjian Perancis-Siam tahun 1907 terkait demarkasi.

Halaman:


Terkini Lainnya
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Tren
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
Tren
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
Tren
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Tren
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Tren
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau