Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dr. Ir. Dimitri Mahayana, M. Eng, CISA, ATD
Dosen STEI ITB & Founder Lembaga Riset Telematika Sharing Vision Indonesia

Dimitri Mahayana adalah pakar teknologi informasi komunikasi/TIK dari Bandung. Lulusan Waseda University, Jepang dan ITB. Mengabdi sebagai Dosen di STEI ITB sejak puluhan tahun silam. Juga, meneliti dan berbagi visi dunia TIK kepada ribuan profesional TIK dari ratusan BUMN dan Swasta sejak hampir 20 tahun lalu.

Bisa dihubungi di dmahayana@stei.itb.ac.id atau info@sharingvision.com

Belajar Bahagia di Era Prompt Bersama Para Filsuf

Kompas.com - 26/07/2025, 12:58 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DI KOTA yang tak pernah benar-benar tidur karena notifikasi, seorang pemuda bernama Kalos hidup di antara layar-layar yang lebih sering menyentuh jiwanya daripada kulit manusia lain.

Ia bangun bukan untuk melihat matahari, tetapi cahaya biru dari ponsel. Setiap pagi, sebelum sarapan dan bahkan sebelum mencuci muka, ia sudah menelan ratusan kata, gambar, dan opini dari dunia yang tak bisa disentuh.

Sementara itu, di dalam ruang batinnya yang berdebu, Plato duduk bersila. Ia bukan tokoh imajiner, melainkan kesadaran purba yang mengendap di pojok pikiran manusia.

Ia hadir saat manusia merenung, meski hanya sebentar, tentang “Apa arti bahagia itu sebenarnya?”

Plato pernah berkata bahwa hidup yang baik adalah hidup yang dijalani dengan aretê, keunggulan dalam menjalani kodrat kemanusiaan. 

Namun di dunia Kalos, aretê telah digantikan oleh engagement, metrik-metrik algoritmik yang tak peduli pada kebajikan. Anak-anak berkompetisi bukan dalam kebaikan, tapi dalam banyaknya likes, followers, dan bentuk-bentuk pengakuan digital lain yang fana.

Kalos mengalami long life scrolling, seperti orang yang berjalan di padang tanpa ujung, tak pernah puas, tak pernah selesai menggulir.

Baca juga: Seperti Apakah Netizen Hari Ini dengan Pendekatan Plato?

 

Ia terus menelan video lucu, status sarkastik, atau potongan podcast tentang cinta yang tak utuh.

Di malam hari, ia merasa lelah tanpa tahu kenapa. Mungkin ia tak menyadari, bahwa ia telah kehilangan makna. Ia telah kehilangan dirinya.

Sebagaimana metafora filsuf Korea, Byung Chul Han, gelombang lautan data telah mengikis batu karang kediriannya. Hingga ia sedikit demi sedikit kehilangan dirinya sendiri. Lost in Data.

Plato berbisik, antara lain, lewat tulisan filsuf Indonesia, Fakhruddin Faiz dalam bukunya, Filsafat Kebahagiaan (Mizan, 2023) yang termaktub indah, menanti untuk dihayati.

“Bahagia bukanlah soal rasa, tapi kondisi jiwa yang selaras,” kata Plato, eudaimonia. Sebuah kebahagiaan yang lahir dari harmoni antara nalar, semangat, dan hasrat.

Sophia dan Phronesis: Menimbang sebelum menyentuh

Dalam dunia yang instan, anak-anak layar sentuh kehilangan dua hal utama: sophia (kebijaksanaan teoretik) dan phronesis (kebijaksanaan praktis).

Generasi kita pandai, tapi tidak bijaksana. Tahu banyak, tapi tidak paham. Kimberly Young menyebut ini sebagai “addicted”. Adiksi biasanya berujung kehampaan. Addicted is empty.

Halaman:


Terkini Lainnya
Kronologi Mahasiswa Indonesia di Belanda Meninggal Saat Dampingi Kunjungan Kerja Pejabat
Kronologi Mahasiswa Indonesia di Belanda Meninggal Saat Dampingi Kunjungan Kerja Pejabat
Tren
Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru: Kata Istana hingga Ucapan Kontroversial
Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru: Kata Istana hingga Ucapan Kontroversial
Tren
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Tren
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
Tren
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
Tren
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Tren
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Tren
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau