Konsep ini dipinjam dari lingkup kardiologi, yaitu untuk merujuk pada ritme abnormal musim.
Misalnya, musim semi atau musim kawin menjadi lebih awal , musim panas atau musim tanam menjadi lebih panjang, serta musim dingin atau musim hibernasi menjadi lebih pendek .
Perubahan pola musim ini mengganggu siklus hidup hewan dan tumbuhan yang bergantung pada musim.
Selain itu, kondisi ini juga mengganggu manusia yang bergantung pada musim secara ekonomi, sosial, dan budaya.
Sebagai contoh, di Thailand utara, aktivitas manusia telah mengubah ritme alam yang pada gilirannya memengaruhi pasokan air dan makanan.
Diketahui, masyarakat di sepanjang anak sungai Mekong mengandalkan aliran sungai musiman untuk menangkap ikan dan bertani selama beberapa generasi.
Kemudian, pembangunan bendungan di hulu sungai telah mengganggu siklus ini dengan menghalangi migrasi ikan dan mencegah akumulasi sedimen tanah yang penting untuk pertanian.
Contoh yang lain, perubahan iklim sudah membuat musim kemarau lebih panjang dan musim hujan lebih pendek.
Hal ini berpotensi menyebabkan kebakaran dan menciptakan ketidakpastian yang besar untuk para petani.
Baca juga: Ramai soal Ilmu Titen Tak Lagi Relevan di Musim yang Susah Diprediksi, Apa Itu?
Dilansir dari The Conversation, Rabu (23/7/2025), kesadaran manusia terhadap pola perubahan musim bisa memperburuk atau memperbaiki kondisi lingkungan.
Di Asia Tenggara, kesadaran masyarakat akan adanya "musim kabut asap" telah mendorong prakiraan cuaca yang lebih baik.
Selain itu, masnyarakat juga berupaya mengatasi keadaan dengan pemasangan filter udara di rumah dan pembentukan inisiatif kesehatan masyarakat.
Upaya-upaya ini membantu masyarakat beradaptasi dengan musim kabut asap.
Namun, jika masyarakat hanya menggunakan solusi adaptif seperti ini, kabut asap justru menjadi makin parah karena akar penyebabnya tidak diatasi.
Sebab, dengan menyadari adanya musim baru, masyarakat bisa menormalisasi kabut asap dan tidak melakukan apapun untuk mengatasinya.
Padahal, kondisi ini bisa menjadi momen bagi masyarakat luas untuk memikirkan ulang aktivitas-aktivitasnya, dampaknya bagi alam, serta cara mengatasi krisis yang terjadi dari penyebabbya yang paling dasar.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini