Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Bendera Merah Putih Pernah Dibelah agar Tak Disita Belanda...

Kompas.com - 05/08/2025, 19:15 WIB
Retia Kartika Dewi,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap bulan Agustus, masyarakat Indonesia menyemarakkan suasana kemerdekaan dengan mengibarkan bendera Merah Putih.

Baik di depan rumah, sekolah, kantor, maupun di sudut-sudut jalanan, warga beramai-ramai memasang bendera dan ornamen bernuansa kemerdekaan.

Tradisi ini menjadi simbol penghormatan terhadap perjuangan para pahlawan, serta pengingat akan pentingnya kemerdekaan yang telah diraih pada 17 Agustus 1945.

Namun, di balik bendera Merah Putih, tersimpan sejarah panjang hingga menjadi lambang negara Indonesia. 

Baca juga: Aturan dan Larangan Pemasangan Bendera Merah Putih Jelang HUT Ke-80 RI

Penentuan bendera Merah Putih

Dikutip dari Kompas.com (17/8/2022), sejarah bendera Merah putih diawali saat Dai Nippon menyiarkan kabar pada 7 September 1944 bahwa Indonesia diperkenankan untuk merdeka.

Maka, Chuuoo Sangi In atau badan yang membantu pemerintah pendudukan Jepang, menyelenggarakan sidang tidak resmi pada 12 September 1944 dan dipimpin oleh Ir Soekarno.

Hal yang dibahas pada sidang tersebut adalah bendera dan lagu kebangsaan yang sama di seluruh Indonesia.

Hasilnya, mereka menetapkan bendera kebangsaan berwarna merah dan putih dengan ukuran sama seperti bendera Jepang, yakni perbandingan antara panjang dan lebar sebesar tiga banding dua.

Bendera itu terbuat dari bahan katun halus atau setara dengan jenis primissima untuk batik tulis halus.

Namun, kala itu, pengadaan kain jenis ini cukup susah.

Dilansir dari situs Kementerian Sekretariat Negara (Setneg), istri Soekarno, Fatmawati mengatakan, pengadaan kain untuk bendera Merah Putih dibantu oleh pimpinan barisan propaganda Jepang, Hitoshi Shimizu melalui pemuda bernama Chairul Basri.

Chairul Basri memberikan dua blok kain merah dan putih berbahan katun asal Jepang yang diberikan pada Oktober 1944.

Baca juga: Ini Aturan, Tata Cara, dan Larangan Pemasangan Bendera Merah Putih untuk HUT ke-80 RI

Fatimah jahit bendera saat kandungan besar

Fatimah menceritakan, bendera tersebut dijahit ketika dirinya berumur 21 tahun dan menjelang kelahiran putra sulungnya, Guntur Soekarnoputra.

Selama proses menjahit, Fatmawati mengaku terharu lantaran momen kemerdekaan ini telah ditunggu oleh seluruh masyarakat Indonesia.

"Berulang kali saya menumpahkan air mata di atas bendera yang sedang saya jahit itu," ujar Fatmawati dalam buku Berkibarlah Benderaku, Tradisi Pengibaran Bendera Pusaka (2003) oleh Bondan Winarno.

Halaman:


Terkini Lainnya
7 Fakta Tersangka Pencurian Louvre, Bagaimana dengan Mahkotanya?
7 Fakta Tersangka Pencurian Louvre, Bagaimana dengan Mahkotanya?
Tren
Mongol Stres Kehilangan Rp 53 Miliar usai Pinjami Cagub, Segini Bayaran Saat Tampil
Mongol Stres Kehilangan Rp 53 Miliar usai Pinjami Cagub, Segini Bayaran Saat Tampil
Tren
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Satu di ASEAN
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Satu di ASEAN
Tren
Balita di China Meninggal Tersedak Boba Saat Bermain Trampolin
Balita di China Meninggal Tersedak Boba Saat Bermain Trampolin
Tren
Puasa Ayyamul Bidh November 2025 Mulai Besok, Ini Jadwal Lengkap dengan Niat dan Keutamaannya
Puasa Ayyamul Bidh November 2025 Mulai Besok, Ini Jadwal Lengkap dengan Niat dan Keutamaannya
Tren
Daftar 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada 5 Long Weekend
Daftar 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada 5 Long Weekend
Tren
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Tren
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
Tren
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Tren
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
Tren
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
Tren
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Tren
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Tren
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
Tren
Kisah Bayi '7-Eleven' yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Kisah Bayi "7-Eleven" yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau