Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Token Rp 500.000 untuk Daya 2.200 VA Habis Berapa Hari?

Kompas.com - 08/08/2025, 18:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Token listrik senilai Rp 500.000 bisa habis dalam waktu berbeda-beda tergantung pada pola konsumsi dan daya listrik rumah.

Untuk rumah dengan daya 2.200 VA, penggunaan listrik yang cukup aktif seperti menyalakan AC, kulkas, mesin cuci, bisa membuat token tersebut habis dalam waktu sekitar dua hingga tiga minggu. 

Tetapi, jika penggunaannya lebih hemat, token bisa bertahan hingga sebulan.

Mengetahui perkiraan lama pemakaian token listrik sangat penting agar masyarakat dapat mengatur konsumsi energi secara bijak dan menghindari kehabisan listrik secara tiba-tiba. 

Selain membantu perencanaan keuangan rumah tangga, pemahaman ini juga bisa mendorong perilaku hemat energi, terutama saat biaya hidup terus meningkat.

Baca juga: Beli Token Listrik Rp 50.000 Bisa untuk Berapa Hari?

Token Rp 500.000 habis berapa lama?

Manajer Komunikasi dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN UID Jawa Timur, Dana Puspita Sari menyampaikan terdapat perbedaan jumlah kWh yang diterima jika membeli token listrik dengan nominal yang berbeda.

Hal ini juga bergantung pada daya yang terpasang pada rumah.

"Jumlah kWh yang diterima saat membeli token listrik dipengaruhi oleh tarif listrik sesuai golongan daya yang dilanggan," ujar Dana saat dihubungi Kompas.com, Senin (4/8/2025).

"Selain itu, nilai kWh juga terpotong oleh Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) serta biaya administrasi dari tempat pembelian," lanjut dia.

Ia juga menjelaskan, rumah dengan daya 2.200 VA memiliki harga token listrik sebesar Rp 1.445 per kWh.

Baca juga: Beli Token Listrik Bisa Mulai dari Rp 5.000, Begini Caranya

Untuk pembelian token Rp 500.000, pelanggan listrik daya 2.200 VA akan mendapatkan 346,02 kWh.

Misalnya, konsumsi listrik pelanggan adalah:

  • Kulkas: 100 watt x 24 jam x 30 hari = 72.000 Wh atau 72 kWh
  • Televisi: 50 watt x 8 jam x 30 hari = 12.000 Wh atau 12 kWh
  • Setrika: 300 watt x 4 jam x 30 hari = 36.000 Wh atau 36 kWh
  • Magic com: 300 watt x 2 jam x 30 hari = 18.000 Wh atau 18 kWh.

Total pemakaian listrik pelanggan dalam sebulan mencapai 138 kWh. Maka, pembelian token Rp 500.000 akan habis dalam:

  • (jumlah token yang diterima) : (pemakaian token harian)
  • 346,02 kWh : 138 kWh
  • 2,5 bulan

Jadi, token Rp 500.000 akan habis dalam 2,5 bulan jika rata-rata pemakaian bulanannya mencapai 138 kWh.

Namun, penghitungan tersebut hanyalah gambaran. Anda dapat menyesuaikan jumlah alat elektronik yang dipakai beserta durasi pemakainnya.

Baca juga: Beli Token Listrik Rp 100.000 Dapat Berapa kWh untuk Meteran Daya 900 VA?

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Tren
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
Tren
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
Tren
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Tren
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Tren
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau