KOMPAS.com - Gempa berkekuatan magnitudo 6,0 mengguncang wilayah Poso, Sulawesi Tengah, pada Minggu (17/8/2025) pukul 05.38 WIB.
Getaran kuat yang berlangsung sekitar 15 detik itu terasa hingga ke sejumlah daerah sekitar, seperti Luwu, Palopo, hingga Pasangkayu.
Kaget dan panik, warga berhamburan keluar rumah untuk mencari tempat aman.
Beberapa warganet pun membagikan pengalaman mereka saat merasakan guncangan gempa tersebut.
“Guncangannya bahkan terasa lebih besar dibandingkan gempa 24 Juli lalu,” tulis akun X, @suara***.
“Keras sekali guncangannya sampai ke Luwu Utara,” ungkap akun @mirna***.
“Nyampe Palopo langsung kebangun,” tambah akun @haha***.
Baca juga: Gempa M 4,7 Terjadi di Kabupaten Bandung, Getaran Terasa hingga Garut
Lalu, apa penyebab gempa di Poso hari ini?
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan gempa Poso merupakan gempa tektonik yang dipicu oleh aktivitas sesar naik Tokoraru (Tokoraru thrust).
Episenter gempa tercatat di koordinat 1,27 LS dan 120,75 BT, atau berjarak sekitar 13 kilometer barat laut Kota Poso.
Dengan kedalaman dangkal, gempa Poso ini termasuk jenis gempa bumi yang berpotensi merusak.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan adanya pergerakan naik (thrust fault). Itulah sebabnya guncangan terasa kuat di wilayah pusat gempa.
“Terjadi kerusakan di Poso dengan kekuatan MMI sekitar V-VI,” kata Daryono saat diwawancarai Kompas.com, Minggu siang.
Hingga Minggu siang, BPBD Poso melaporkan 29 orang terluka, dengan rincian 13 orang dirujuk ke RSUD Poso (2 orang di antaranya kritis) dan 6 orang dirawat di Puskesmas Tokorondo.
Selain korban luka, satu fasilitas ibadah, Gereja Jemaat Elim di Desa Masani, dilaporkan mengalami kerusakan. Pendataan pengungsi dan kerusakan bangunan masih terus dilakukan.