Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Baik Pakai Genteng Tanah Liat, Beton, atau Metal jika Ingin Tahan Lama? Ini Kata Arsitek

Kompas.com - 28/08/2025, 07:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemilihan jenis genteng menjadi langkah penting saat membangun rumah atau bangunan modern agar bisa awet.

Selain itu, hal ini juga untuk memastikan daya tahan bangunan dan mengurangi risiko kerusakan akibat hujan deras serta angin kencang.

Ada berbagai pilihan material atap yang umum digunakan, seperti genteng tanah liat, genteng beton, dan atap metal. Masing-masing memiliki keunggulan sekaligus keterbatasan.

Lalu, manakah yang paling awet dan cocok untuk menghadapi kondisi cuaca Indonesia saat ini?

Baca juga: Lebih Baik Pakai Bata Merah atau Bata Ringan untuk Bangun Rumah Modern? Ini Kata Arsitek


Lebih awet pakai atap genteng tanah liat, beton, atau metal?

Arsitek sekaligus pendiri Green Building Council Indonesia, Ariko Andikabina, menjelaskan genteng tanah liat, genteng beton, maupun genteng metal masing-masing memiliki kelebihan dan kekuatan tersendiri.

Meski begitu, menurut dia, semua jenis atap ini pada dasarnya relatif aman dari risiko bocor, termasuk atap berbahan komposit seperti UPVC.

Asalkan, kata Ariko, pemasangan dilakukan dengan benar, terutama terkait kemiringan dan teknik pemasangan.

“Untuk genteng tanah liat maupun beton, kemiringan minimal harus 30 derajat,” kata Ariko kepada Kompas.com, Rabu (27/8/2025).

Ia menambahkan, kemiringan atap bisa juga dibuat lebih curam, misalnya 45–60 derajat, sesuai desain bangunan.

Bahkan, jika lebih dari 60 derajat, atap akan menyerupai wall cladding atau dinding miring.

"Beberapa arsitek mulai mengeksplorasi konsep ini," jelasnya.

Sebaliknya, kemiringan kurang dari 30 derajat berisiko menimbulkan kebocoran. Hal ini terjadi karena air hujan bisa masuk melalui celah genteng akibat dorongan angin atau sifat kapilaritas air.

Baca juga: Ketika Atap Bioskop di Argentina Ambruk Saat Pemutaran Film Final Destination...

Atap metal relatif lebih berbahaya saat angin kencang

Sementara itu, atap sheet (metal atau UPVC) bisa menggunakan kemiringan yang lebih landai hingga 5 derajat.

Menurut Ariko, kemiringan maksimum yang diperbolehkan harus dicek pada sheet spesifikasi pada setiap material, karena ketentuannya bisa berbeda-beda.

Selain itu, hal penting yang perlu diperhatikan adalah overlap antar-bahan agar air tidak masuk melalui celah akibat kapilaritas atau tekanan angin.

Halaman:


Terkini Lainnya
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Tren
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
Tren
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
Tren
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Tren
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Tren
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau