KOMPAS.com - Kapolresta Solo, Kombes Pol Catur Cahyono Wibowo berjanji akan menyampaikan aspirasi driver ojek online (ojol) terkait pengusutan kasus kematian Affan Kurniawan (20).
Hal tersebut disampaikan Catur saat menemui peserta aksi demo driver ojol se-Solo di Mako Brimob Batalyon C Pelopor, Solo, Jawa Tengah, Jumat (29/8/2025).
"Yang pasti apa pun berkaitan dengan kesalahan kami akan tindak lanjuti akan kita sampaikan, yang penting dari perwakilan ojol datang akan kita sampaikan," kata Catur dari atas mobil dalmas.
"Saya sebagai Kapolresta Surakarta mohon maaf, kita akhiri," sambungnya.
Catur mengatakan, tujuh anggota Sat Brimob Polda Metro Jaya yang berada di dalam rantis saat menabrak Affan akan diproses hukum, baik secara aturan internal Polri maupun hukum umum.
Baca juga: Demo di Mako Brimob Solo Ricuh, 1 Ojol Dilarikan ke Rumah Sakit Usai Terkena Gas Air Mata
Dia kemudian meminta peserta aksi untuk mengakhiri demonstrasi karena ada pertandingan perebutan tempat ketiga Piala AFF Woman U-16 Indonesia vs Vietnam di Stadion Manahan yang berdekatan dengan lokasi demo.
"Kebetulan ada final yang membawa nama negara kita," teriak Catur.
Untuk diketahui, aksi protes ojol se-Solo yang digelar di depan Mako Brimob Batalyon C Pelopor, Solo berakhir ricuh.
Kericuhan bermula saat peserta aksi mengetahui polisi sudah bersiap di balik tembok Mako Brimob sambil membawa gas air mata.
Baca juga: Demo Ojol di Mako Brimob Solo Ricuh, Polisi Tembakkan Gas Air Mata
Massa langsung melempari polisi dengan rokok, air mineral, batu, dan es teh.
Polisi membalasnya dengan tembakan gas air mata ke arah sebuah gerai makanan cepat saji, SMA 4 Surakarta, dan Stadion Manahan.
Peserta aksi juga membakar barikade jalan dan membiarkannya hangus di tengah jalan tepat di depan flyover manahan.
Sebelum situasi memanas, Catur bersama sejumlah anggota TNI sempat menenangkan massa dengan merokok bersama dan membagikan air minum.
Bahkan, seorang perwira TNI terlihat memberikan uang pecahan Rp 50.000 serta rokok kepada salah satu peserta aksi.
Baca juga: KontraS Kecam Tindak Kekerasan Polisi Kepada Rakyat, Gaungkan #StopPoliceBrutality di Media Sosial
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini