KOMPAS.com - Lini masa media sosial X ramai membahas mengenai pendaftaran ibadah haji yang memiliki masa tunggu hingga 35 tahun.
"Alhamdulillah di umur 27 ini sender udah daftar haji, kalian kalau udah ada rejeki lebih daftar yuk. soalnya brangkatnya skrg nunggunya 35 tahun kedepan :))" tulis akun @t********l pada Kamis (28/8/2025).
Banyak warganet menanyakan cara menabung kepada pengunggah di tengah lesunya kondisi ekonomi.
Selain itu, warganet juga menanyakan sistem pembayaran pendaftaran haji tersebut.
Lantas, bagaimana cara menabung haji bagi pemilik gaji UMR?
Baca juga: Sederet Temuan KPK soal Kasus Korupsi Haji 2024, Apa Saja?
Perencana keuangan Andy Nugroho menjelaskan, untuk mendapat antrean berangkat haji, seseorang harus mendaftar tabungan haji dengan saldo awal Rp 25 juta.
Setelah itu, dia bisa menunggu antrean dan kekurangan ongkos biaya haji (ONH) bisa dilunasi ketika antrean sudah di ambang mata.
Andy mengatakan, besaran ONH yang harus dibayarkan baru bisa diketahui nanti saat antrean tiba. Sebab, nominal ONH tersebut tiap tahunnya bisa berubah.
"Kalau memakai jadwal antrean di Jakarta, maka berkisar 28 tahun lagi sejak kita membuka tabungan haji," ujar Andy saat dihubungi Kompas.com, Jumat (29/8/2025).
Dia lalu menyarankan, demi meringankan beban menutup kekurangan ONH, seseorang bisa mengisi saldo tabungan haji secara rutin ketika dalam masa antrean.
Namun, yang menjadi masalah pertama adalah mengenai cara mengumpulkan uang pendaftaran sebesar Rp 25 juta.
"Untuk mencapai Rp 25 juta dengan gaji UMR Jakarta Rp 5,3 juta, maka idealnya sisihkan 10 persen dari penghasilan, yang dibulatkan jadi Rp 500 ribu per bulan," terang dia.
Dengan begitu, saldo Rp 25 juta akan dicapai dalam kurun 50 bulan atau kurang lebih 4 tahun.
"Untuk mempercepat proses menabung ini, bisa dengan cara memperbesar nominal uang yang ditabung apabila kita sedang dapat rezeki lebih seperti bonus atau THR," ungkap dia.
Selain itu, Andy menyarankan untuk menginvestasikan tabungan dalam jangka 4 tahun tersebut.