KOMPAS.com - Wilayah Bandung, Jawa Barat memiliki Sesar Lembang yang menyimpan potensi ancaman geologi dan perlu diwaspadai masyarakat
Dikutip dari Antara, Sabtu (23/8/2025), Sesar Lembang adalah patahan aktif yang membentang di utara Bandung dan bisa memicu gempa besar sewaktu-waktu.
Sesar tersebut sudah terbentuk sejak zaman kuarter atau pleistosen sekitar 500.000 tahun yang lalu.
Pembentukan sesar Lembang berhubungan dengan Kompleks Gunung Api Sunda-Burangrang yang runtuh sehingga memicu struktur sesar turun.
Peristiwa tersebut berkembang menjadi sesar mendatar aktif yang bisa memicu gempa.
Ada sejumlah fakta terkait sesar Lembang yang perlu diketahui dan diwaspadai aktivitasnya oleh masyarakat.
Baca juga: Tinggi Gunung Batu Naik Perlahan akibat Aktivitas Sesar Lembang, Ini Penjelasan BRIN
Kepala Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu atau akrab disapa Ayu mengatakan, aktivitas sesar Lembang dimonitor oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung.
Dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Kamis (28/8/2025), pemantauan dilakukan dengan jaringan sensor Indonesia Tsunami Early Warning System (INATEWS) dan Lembang Framework.
Dari hasil monitoring BMKG pada 25 Juli hingga 20 Agustus 2025, BMKG Bandung mencatat enam aktivitas kegempaan dengan magnitudo berkisar antara M 1,7 sampai dengan M 2,3,
Aktivitas gempa terjadi di bagian sebelah barat Sesar Lembang, yaitu segmen Cimeta dengan intensitas terbesar mencapai skala II-III MMI.
Baca juga: Mengenal Sesar Citarik, Patahan Aktif yang Mengintai Wilayah Jabodetabek
Ayu menerangkan, sesar Lembang memiliki panjang sekitar 29 km dan terbagi menjadi enam segmen.
Segmen tersebut memanjang melewati wilayah Kabupaten Bandung Barat (Ngamprah, Cisarua, Parongpong, Lembang), Kabupaten Bandung (Cimenyan, Cilengkrang), dan berakhir di Kabupaten Sumedang (Tanjungsari).
Baca juga: Studi Gempa Myanmar 2025, Sesar San Andreas Bisa Picu Bencana Lebih Dahsyat
Meskipun sesar Lembang terbagi menjadi enam segmen, yakni Cimeta, Cipogor, Cihideung, Gunung Batu, Cikapundung, dan Batu Lonceng, tidak semuanya sedang aktif pada saat yang sama.
“Aktivitas kegempaan terkini lebih dominan di segmen Cimeta dan Cipogor, sedangkan segmen lainnya relatif tenang,” ujar Ayu.
Baca juga: BMKG Sebut Ada Peningkatan Aktivitas di Sesar Lembang sejak 24 Juli 2025
Berdasarkan data terbaru, segmen Cimeta dan Cipogor adalah bagian dari sesar Lembang yang saat ini sedang aktif.