Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desainer Ternama Giorgio Armani Meninggal Dunia, Berikut Perjalanan Kariernya

Kompas.com - 05/09/2025, 14:30 WIB
Fatimah Az Zahra,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Perancang busana asal Italia Giorgio Armani maeninggal dunia di usia 91 tahun. Informasi tersebut diumumkan oleh Armani Group pada Kamis (4/9/2025).

Armani dikenal selama puluhan tahun menciptakan estetika khas Italia pada busananya, dan berhasil meningkatkan standar penampilan karpet merah Hollywood berkelas dunia.

"Il Signor Armani, begitulah ia selalu dipanggil dengan hormat dan kagum oleh para karyawan dan kolaboratornya, meninggal dunia dengan tenang, dikelilingi oleh orang-orang terkasih," tulis pernyataan Armani Group, dikutip dari CNN, Kamis (4/9/2025).

Mereka menggambarkan Armani sebagai kekuatan pendorong perusahaan yang tak kenal lelah.

"Di perusahaan ini, kami selalu merasa seperti bagian dari keluarga," tulis salah seorang karyawan dalam pernyataan tersebut.

Baca juga: 5 Tokoh Dunia yang Jarang Berganti Outfit, Ada Giorgio Armani

Perjalanan karir Armani

Giorgio Armani tercatat lahir pada 1934 di kota Piacenza di Italia utara. Ia mulanya mempelajari ilmu kedokteran dan bertugas di militer, dan belum menunjukkan minatnya di dunia mode.

Armani lalu mendapat pekerjaan sebagai penata etalase di department store bersejarah La Rinascente di Milan pada 1957. Hal itulah yang menjadi langkah awal ia mulai berhubungam dengan ibu kota mode Italia.

Pada 1964, desainer Nino Cerruti memberi kesempatan kepada Armani dengan memberinya pekerjaan mendesain pakaian pria.

Di sinilah ia pertama kali mempelajari jaket tanpa struktur, yakni jaket jas dengan lapisan tradisional dan bantalan kaku yang dihilangkan untuk menonjolkan bentuk tubuh pemakainya, yang kemudian ia sempurnakan dan menjadi terkenal.

Saat bekerja di Cerruti, Armani bertemu Sergio Galeotti, seorang arsitek yang kemudian menjadi mitra hidup dan bisnisnya. Galeotti membujuk Armani untuk mendirikan bisnisnya sendiri, dan keduanya kemudian mendirikan merek Giorgio Armani pada tahun 1975.

Koleksi pakaian pria Armani kemudian sukses besar di AS pada 1976 melalui Barney’s New York, bahkan mendapat dukungan iklan TV.

Tak lama kemudian, ia meluncurkan koleksi wanita bergaya androgini yang menandai debut khas Armani.

Popularitasnya melonjak setelah Richard Gere mengenakan setelan Armani di American Gigolo (1980) dan menjadikannya sebagai simbol status.

Baca juga: Pemuda Desainer Roblox Dirikan Negara Mini di Tanah Sengketa, Punya 400 Warga

Prestasi Armani

Pada 1985, kematian Sergio Galeotti membuat Armani menjadi pemilik tunggal sekaligus satu-satunya pemilik saham perusahaan.

Sejauh ini, belum ada pewaris yang jelas untuk bisnis Armani, yang pada tahun 2024 diperkirakan oleh analis Bloomberg Intelligence bernilai antara 9,3 miliar hingga 11,7 miliar dolar AS (sekitar Rp 153 hingga 192 triliun kurs hari Jumat, 5/9/2025).

Armani sempat membeli klub basket Olimpia Milano pada 2008 dan meluncurkan lini olahraga EA7, serta merancang seragam tim Italia untuk Olimpiade 2012, 2016, dan 2020. 

Hingga kini, desain vintagenya tetap diminati, sementara setelan elegannya masih menjadi favorit selebritas, termasuk Cate Blanchett di Wimbledon 2025.

Berbagai penghargaan yang diraih Armani antara lain penghargaan Grand Officer of the Order of Merit of the Italian Republic pada 2021, salah satu penghargaan tertinggi di negara tersebut, dan Lifetime Achievement Award dari Council of Fashion Designers of America. 

Ia juga ditunjuk sebagai Duta Besar untuk badan pengungsi PBB, UNHCR, pada tahun 2002.

Baca juga: Fesyen Berkelanjutan, Hobi Ratu Victoria hingga Desainer Masa Kini

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Tren
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Tren
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa 'Orang Seram'
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa "Orang Seram"
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau