KOMPAS.com - Banyak orang mungkin menganggap ingatan yang kuat adalah tanda keunggulan.
Dengan daya ingat tajam, seseorang lebih mudah mendapat nilai tinggi, diandalkan dalam mengingat detail penting, hingga lebih luwes dalam pergaulan karena tak kesulitan mengingat nama dan wajah orang lain.
Namun, penelitian justru menunjukkan bahwa sifat pelupa bukanlah kelemahan, melainkan bisa jadi tanda kecerdasan. Bagaimana penjelasannya?
Baca juga: Pionir Kripto Terancam Kehilangan Bitcoin Rp 12,7 Triliun Akibat Lupa Kata Sandi
Dilansir CNN, Jumat (30/6/2017), studi yang terbit di jurnal Neuron pada 2017 mengungkap bahwa lupa adalah hal normal, bahkan sehat bagi otak.
Peneliti dari Universitas Toronto, Blake Richards, menjelaskan bahwa tujuan utama memori bukanlah menyimpan informasi selengkap-lengkapnya, melainkan membantu kita membuat keputusan cerdas.
“Penting bagi otak untuk melupakan detail yang tidak relevan dan berfokus pada hal-hal yang membantu pengambilan keputusan di dunia nyata,” ujarnya.
Penelitian lain oleh Paul Frankland menemukan bahwa ketika otak membentuk sel baru di hippocampus—bagian otak yang terkait pembelajaran—koneksi baru itu bisa menimpa memori lama.
Proses ini justru membuat manusia lebih adaptif karena tidak terus terjebak pada ingatan yang sudah tak relevan.
"Jika Anda mencoba menavigasi dunia namun otak Anda terus-menerus memunculkan ingatan yang saling bertentangan, hal itu akan menyulitkan Anda untuk membuat keputusan yang tepat," kata Richards.
Baca juga: Lupa Mandi Wajib, Apakah Puasa Tetap Sah? Ini Penjelasan MUI
Otak cenderung membantu melupakan hal-hal spesifik tentang kejadian masa lalu, dengan tetap mengingat gambaran yang lebih besar.
Dengan begitu, seseorang tidak hanya terpaku pada satu kejadian tertentu, melainkan juga bisa mengambil pelajaran dan menerapkannya di berbagai situasi yang mirip atau relevan dengan kondisi sekarang.
"Kita semua mengagumi orang yang bisa menang di Trivial Pursuit atau Jeopardy (permainan kuis pengetahuan umum), tetapi faktanya evolusi membentuk ingatan kita bukan untuk menang di permainan trivia, tapi untuk membuat keputusan cerdas," kata Richards.
"Dan ketika kita melihat apa yang dibutuhkan untuk membuat keputusan cerdas, kita berpendapat bahwa melupakan beberapa hal itu sehat," lanjutnya.
Baca juga: Selalu Lupa Nama Orang tapi Ingat Wajahnya? Mungkin Ini Jenis Karakter Anda
Bagaimana dengan orang yang mudah lupa pada hal kecil, misalnya baru saja membaca sesuatu tapi langsung lupa, atau kerap lupa menaruh kunci?
Menurut Richards, jangan terlalu keras pada diri sendiri. Itu justru tanda sistem ingatan masih berfungsi.