Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut PR Penting untuk Siswa, Wali Kota Yogyakarta Hasto: Kursus di Harvard Saja Dikasih PR

Kompas.com - 05/06/2025, 14:46 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Krisiandi

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com -  Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengatakan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa masih penting dan harus tetap ada.

Hal itu diungkapkan Hasto saat ditanya terkait apakah dia akan membebaskan siswa sekolah di tingkat SD dan SMP dari PR seperti halnya Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi

“Kami sebetulnya tidak serta merta ikut-ikutan membebaskan PR, karena saya kira pendidikan itu sudah tersistem. Ada sistemnya, ada kurikulumnya, ibaratnya ada aturannya penugasan berapa, tatap muka berapa jam,” ujar Hasto dalam keterangannya pada Kamis (5/6/2025).

Baca juga: Alasan Dedi Mulyadi Hapus PR untuk Siswa: Ironi, yang Ngerjainnya Orangtua

Ia juga menekankan bahwa penghapusan PR memerlukan regulasi baru.

Hasto menambahkan bahwa PR masih merupakan bagian dari sistem penyelenggaraan pendidikan di Yogyakarta, sehingga tidak bisa serta merta dilarang.

“Saya kursus di Harvard (Universitas Harvard, Amerika Serikat) dikasih PR kok. Dikasih PR 20 lembar suruh baca, besok suruh menerangkan. Membaca itu penting, PR tidak harus membebani,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Suhirman, juga menilai bahwa PR tetap penting untuk diberikan kepada siswa.

Menurutnya, PR berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan kerjasama antar siswa.

“Kadang-kadang PR itu kami anggap perlu, satu untuk kerja sama antar siswa di rumah, kemudian untuk komunikasi dengan lingkungan,” ungkap Suhirman.


Baca juga: Aturan Dedi Mulyadi Masuk Sekolah 06.30, Orangtua: Kepagian, Jangan Hapus PR...

Ia menjelaskan bahwa tujuan pemberian PR adalah agar siswa belajar secara berkesinambungan, mulai dari di sekolah hingga di rumah.

“Enggak memberatkan siswa (PR) yang ringan-ringan untuk pengembangan,” pungkasnya.

Sebelumnya, kebijakan Gubernur Dedi Mulyadi yang mewajibkan sekolah mulai pukul 06.30 WIB dan menghapus PR bagi siswa memicu beragam tanggapan dari masyarakat, khususnya para orangtua murid di wilayah Kabupaten dan Kota Bogor.

Sebagian orangtua mendukung langkah ini demi kedisiplinan dalam pembelajaran, namun ada pula yang menyampaikan kekhawatiran terkait kesiapan anak serta dampaknya terhadap proses belajar di rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Turunan Ekstrem “Tanjakan Bibis” Kulon Progo Kembali Makan Korban, Mobil Tabrak Tebing
Turunan Ekstrem “Tanjakan Bibis” Kulon Progo Kembali Makan Korban, Mobil Tabrak Tebing
Yogyakarta
Motor Tabrak 2 Pejalan Kaki Lansia di JJLS Gunungkidul, 1 Orang Tewas
Motor Tabrak 2 Pejalan Kaki Lansia di JJLS Gunungkidul, 1 Orang Tewas
Yogyakarta
Cerita Warga Yogyakarta Antre 4 Jam untuk Giling Daging Pasca-Idul Adha
Cerita Warga Yogyakarta Antre 4 Jam untuk Giling Daging Pasca-Idul Adha
Yogyakarta
Lonjakan Penumpang Usai Libur Idul Adha, KAI Daop 6 Catat Okupansi Tembus 125 Persen
Lonjakan Penumpang Usai Libur Idul Adha, KAI Daop 6 Catat Okupansi Tembus 125 Persen
Yogyakarta
Tak Ada Lagi Rebutan Gunungan di Grebeg Besar Yogya, Ini Alasannya
Tak Ada Lagi Rebutan Gunungan di Grebeg Besar Yogya, Ini Alasannya
Yogyakarta
Mengasah Silaturahmi Lewat Pisau Kurban, Tradisi Idul Adha Warga Terbah Kulon Progo
Mengasah Silaturahmi Lewat Pisau Kurban, Tradisi Idul Adha Warga Terbah Kulon Progo
Yogyakarta
Sapi Kurban Lepas Sebelum Disembelih, Warga Pancing Pakai Sapi Betina
Sapi Kurban Lepas Sebelum Disembelih, Warga Pancing Pakai Sapi Betina
Yogyakarta
Pemprov DI Yogyakarta Bentuk Tim Khusus Buru Buaya di Sungai Progo
Pemprov DI Yogyakarta Bentuk Tim Khusus Buru Buaya di Sungai Progo
Yogyakarta
Christiano Tarigan Diduga Kuat Perintahkan Ganti Pelat BMW usai Tabrak Argo
Christiano Tarigan Diduga Kuat Perintahkan Ganti Pelat BMW usai Tabrak Argo
Yogyakarta
Idul Adha Tanpa Plastik, Warga Kulon Progo Buat Sarangan Daun Kelapa untuk Daging Kurban
Idul Adha Tanpa Plastik, Warga Kulon Progo Buat Sarangan Daun Kelapa untuk Daging Kurban
Yogyakarta
Tak Perlu Bayar, Warga Bisa Minta Chef Hotel Masakkan Daging Kurban di Yogyakarta
Tak Perlu Bayar, Warga Bisa Minta Chef Hotel Masakkan Daging Kurban di Yogyakarta
Yogyakarta
Herkules, Sapi Kurban Prabowo Disembelih di Kulon Progo, Dagingnya untuk 260 Warga
Herkules, Sapi Kurban Prabowo Disembelih di Kulon Progo, Dagingnya untuk 260 Warga
Yogyakarta
51 Warga Bantul Diduga Keracunan Tongseng Kambing Acara Aqiqah
51 Warga Bantul Diduga Keracunan Tongseng Kambing Acara Aqiqah
Yogyakarta
Muhammadiyah DIY Siapkan 1.309 Titik Shalat Idul Adha
Muhammadiyah DIY Siapkan 1.309 Titik Shalat Idul Adha
Yogyakarta
Tertangkap Kamera Buang Sampah Sembarangan di Bantul, Wajah Akan Dipajang di Medsos
Tertangkap Kamera Buang Sampah Sembarangan di Bantul, Wajah Akan Dipajang di Medsos
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau