YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengatakan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa masih penting dan harus tetap ada.
Hal itu diungkapkan Hasto saat ditanya terkait apakah dia akan membebaskan siswa sekolah di tingkat SD dan SMP dari PR seperti halnya Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
“Kami sebetulnya tidak serta merta ikut-ikutan membebaskan PR, karena saya kira pendidikan itu sudah tersistem. Ada sistemnya, ada kurikulumnya, ibaratnya ada aturannya penugasan berapa, tatap muka berapa jam,” ujar Hasto dalam keterangannya pada Kamis (5/6/2025).
Baca juga: Alasan Dedi Mulyadi Hapus PR untuk Siswa: Ironi, yang Ngerjainnya Orangtua
Ia juga menekankan bahwa penghapusan PR memerlukan regulasi baru.
Hasto menambahkan bahwa PR masih merupakan bagian dari sistem penyelenggaraan pendidikan di Yogyakarta, sehingga tidak bisa serta merta dilarang.
“Saya kursus di Harvard (Universitas Harvard, Amerika Serikat) dikasih PR kok. Dikasih PR 20 lembar suruh baca, besok suruh menerangkan. Membaca itu penting, PR tidak harus membebani,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Suhirman, juga menilai bahwa PR tetap penting untuk diberikan kepada siswa.
Menurutnya, PR berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan kerjasama antar siswa.
“Kadang-kadang PR itu kami anggap perlu, satu untuk kerja sama antar siswa di rumah, kemudian untuk komunikasi dengan lingkungan,” ungkap Suhirman.
Baca juga: Aturan Dedi Mulyadi Masuk Sekolah 06.30, Orangtua: Kepagian, Jangan Hapus PR...
Ia menjelaskan bahwa tujuan pemberian PR adalah agar siswa belajar secara berkesinambungan, mulai dari di sekolah hingga di rumah.
“Enggak memberatkan siswa (PR) yang ringan-ringan untuk pengembangan,” pungkasnya.
Sebelumnya, kebijakan Gubernur Dedi Mulyadi yang mewajibkan sekolah mulai pukul 06.30 WIB dan menghapus PR bagi siswa memicu beragam tanggapan dari masyarakat, khususnya para orangtua murid di wilayah Kabupaten dan Kota Bogor.
Sebagian orangtua mendukung langkah ini demi kedisiplinan dalam pembelajaran, namun ada pula yang menyampaikan kekhawatiran terkait kesiapan anak serta dampaknya terhadap proses belajar di rumah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.