KOMPAS.com - Setelah berjuang melawan berbagai masalah kesehatan, Paus Fransiskus meninggal pada Senin pagi (21/4/2024).
Melansir Vatican News, Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Vatikan (Kepala Rumah Tangga Negara Vatikan), mengumumkan wafatnya Paus Fransiskus dari Casa Santa Marta pada pukul 09.45 pagi hari ini.
Pemimpin Gereja Katolik Roma ke-266 ini diumumkan meninggal pada pukul 07.55 pagi.
Beberapa bulan menjelang kematiannya, yaitu pada 14 Februari 2025, Paus dirawat di Rumah Sakit Poliklinik Agostino Gemelli selama beberapa hari karena bronkitis.
Baca juga: Paus Fransiskus Meninggal di Usia 88 Tahun: Kenali Riwayat Kesehatannya
Situasi klinis Paus Fransiskus berangsur memburuk, dan dokter mendiagnosisnya mengalami pneumonia ganda pada 18 Februari 2025.
Setelah 38 hari dirawat di rumah sakit, Paus yang memiliki nama lahir Jorge Bergoglio ini kembali ke kediamannya di Vatikan di Casa Santa Marta untuk melanjutkan pemulihan.
Namun, tidak lama ia meninggal sehari setelah menghadiri misa Hari Paskah dan menyapa umatnya di lapangan Basilika Santo Petrus di Vatikan pada Minggu (20/4/2025).
Dari kabar duka Paus Fransiskus yang meninggal tersebut, apakah pneumonia ganda?
Itu merupakan kondisi medis yang sangat serius yang memengaruhi kedua paru-paru seseorang.
Berikut artikel ini akan mengulas mengenai penyebab pneumonia ganda.
Baca juga: Riwayat Kesehatan Paus Fransiskus yang Menantang sejak Muda
Mengutip Very Well Health, pneumonia ganda atau disebut juga sebagai pneumonia bilateral adalah jenis pneumonia yang melibatkan kedua paru-paru.
Ini terjadi ketika infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur mengisi kantung udara di kedua paru-paru (alveoli) dengan cairan atau nanah.
Kondisi tersebut menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap oksigen secara optimal.
Jika pneumonia hanya menyerang satu paru-paru, bagian organ yang sehat masih dapat menggantikan kerja bagiannya yang rusak akibat infeksi.
Namun pada pneumonia ganda, kedua paru-paru terinfeksi, sehingga tubuh tidak memiliki bagian yang sehat untuk mengambil alih fungsi vital.
Ini menjadikan pneumonia ganda jauh lebih berisiko dan sulit diobati.
Baca juga: Val Kilmer Meninggal karena Pneumonia, Kenali Efek Penyakit Ini pada Tubuh
Seperti dengan pneumonia yang menyerang satu paru-paru, penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur.
Yang membedakannya adalah pneumonia ganda terjadi ketika mikroba menginfeksi kedua paru-paru.
Infeksi akibat virus atau bakteri adalah penyebab pneumonia yang paling umum.
Disarikan dari Medical News Today dan Health Match, berikut ulasan bakteri, virus, dan jamur yang menjadi penyebab pneumonia:
Pneumonia bakteri merupakan jenis yang paling umum pada orang dewasa.
Bakteri penyebab pneumonia yang paling umum pada orang dewasa adalah Streptococcus pneumonia.
Virus seperti flu biasa, influenza, atau virus pernapasan syncytial (RSV) dapat menyebabkan pneumonia ganda.
Virus influenza merupakan penyebab paling umum pneumonia virus pada orang dewasa.
RSV merupakan penyebab paling umum pneumonia pada anak-anak kecil.
Pneumonia virus meningkatkan risiko seseorang terkena pneumonia bakteri sekunder.
Ini adalah pneumonia yang paling jarang terjadi.
Seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah biasanya memiliki risiko lebih tinggi terkena pneumonia jamur dibandingkan dengan seseorang dengan fungsi sistem kekebalan tubuh yang sehat.
Baca juga: Mbok Yem Turun Gunung Lawu karena Pneumonia, Ketahui Gejalanya...
Sementara itu, orang-orang yang memiliki faktor risiko ini lebih rentan terkena penyakit pneumonia ganda:
Demikianlah sejumlah penyebab dan faktor risiko pneumonia ganda yang mungkin mendasari Paus Fransiskus jatuh sakit dan meninggal dunia.
Siapa pun yang memiliki faktor risiko pneumonia seperti yang disebutkan di atas, disarankan untuk cek kesehatan dan konsultasi dokter secara berkala.
Dokter bisa mendiagnosis pneumonia ganda dengan rontgen dada, tes darah, dan pemeriksaan fisik.
Baca juga: Barbie Hsu Meninggal karena Pneumonia, Apa Faktor Risiko Penyakit Ini?
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini