KOMPAS.com - Aktor Hollywood Val Kilmer meninggal dunia akibat pneumonia di Los Angeles pada Selasa (1/4/2025).
Kabar kematian Val Kilmer tersebut disampaikan oleh putrinya, Mercedes, seperti yang dikutip dari BBC pada Rabu (2/4/2025).
Mercedes mengungkapkan bahwa ayahnya meninggal akibat pneumonia.
Namun, pria 65 tahun itu memiliki riwayat kanker tenggorokan pada 2014 dan dinyatakan sudah pulih.
Operasi trakeostomi sempat memengaruhi suara dan menghambat karier aktingnya.
Ia muncul kembali di panggung Hollywood dengan memerankan karakter yang sama dalam film "Top Gun: Maverick" (2022) yang juga dibintangi oleh Tom Cruise.
Val Kilmer adalah aktor senior yang sudah membintangi beberapa film besar era 1980 hingga 1990-an, seperti "Top Gun" dan "Batman Forever".
Dari kabar duka bintang Hollywood ini, kita bisa belajar tentang pneumonia yang bisa mengancam jiwa.
Baca juga: Mbok Yem Turun Gunung Lawu karena Pneumonia, Ketahui Gejalanya...
Dikutip dari Healthline, pneumonia adalah infeksi pada salah satu atau kedua paru-paru.
Infeksi Bakteri dan virus merupakan penyebab pneumonia yang paling umum. Namun, jamur juga bisa menjadi penyebabnya.
Infeksi menyebabkan peradangan pada kantung udara paru-paru.
Hal ini mengakibatkan penumpukan cairan yang membuat pernapasan menjadi sulit.
Pneumonia dapat menjadi keadaan darurat medis, terutama di antara kelompok berisiko tinggi, yaitu yang memiliki sistem imun tubuh lemah, seperti orang berusia di atas 65 tahun dan anak-anak berusia 5 tahun atau lebih kecil.
Meski merupakan penyakit yang terjadi di paru-paru, pneumonia bisa menyebabkan masalah di area tubuh lainnya.
Begitu bakteri, virus, atau jamur masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan, peradangan bisa terjadi.
Peradangan kronis menyebabkan kantong udara (alveoli) terisi cairan atau nanah.
Kondisi itu membuat penderitanya kesulitan bernapas, dan mengalami gejala pneumonia lainnya, termasuk batuk dan mengeluarkan lendir berwarna kuning atau coklat.
Pernapasan juga mungkin akan terasa sulit dan pendek.
Dada juga bisa terasa nyeri saat menarik napas dalam.
Cairan yang terus menumpuk di paru-paru akan membuat komplikasi lebih lanjut.
Jika sudah sangat parah, fungsi paru-paru bisa berhenti dan penderitanya bisa mengalami gagal napas.
Tanda-tanda gagal napas meliputi:
Baca juga: Belajar dari Fenita Arie: Waspada Pneumonia saat Traveling ke Jepang
Infeksi pneumonia bisa menyebar dari paru-paru ke aliran darah. Ini merupakan komplikasi pneumonia yang serius.
Ketika darah sudah terinfeksi bakteri, virus, atau jamur penyebab pneumonia, organ-organ utama lainnya bisa segera diserang juga.
Hal itu akan mengakibatkan kerusakan organ, bahkan kematian.
Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa pneumonia membuat seseorang berisiko lebih tinggi terkena serangan jantung.
Risiko itu bertahan hingga pemulihan dan dan dapat tetap lebih tinggi dari orang biasa, bahkan bertahun-tahun setelah infeksi.
Sistem kekebalan tubuh bekerja untuk melawan bakteri dan virus berbahaya.
Pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang normal dan sehat, infeksi pneumonia bisa segera diatasi setelah diberi obat antibiotik dan istirahat.
Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah memiliki risiko lebih tinggi terkena pneumonia dan mengalami komplikasi.
Sistem kekebalan tubuh lemah, contohnya dimiliki oleh orang dengan HIV atau kanker.
Baca juga: Fenita Arie Terkena Pneumonia di Jepang, Perhatikan Gejala Penyakit Ini...
Orang dengan pneumonia, khususnya yang disebabkan oleh virus, juga bisa mengalami masalah pada ototnya.
Saat tubuh berusaha melawan infeksi, kelemahan atau nyeri otot bisa muncul sebagai efek pnemumonia.
Tubuh yang menggigil juga bisa menjadi efek lainnya. Menggigil terjadi saat otot mengembang dan berkontraksi.
Jika pengobatan pneumonia tidak dilakukan, saluran kemih juga dapat terinfeksi. Namun, hal ini tidak umum terjadi.
Komplikasi pneumonia ini terjadi ketika bakteri, virus, atau jamur penyebab pneumonia melewati paru-paru, kemudian masuk ke saluran kemih melalui aliran darah.
Mikroorganisme yang biasa menyebabkan efek pneumonia ini adalah bakteri Streptococcus pneumoniae dan Legionella pneumophila.
Dalam beberapa kasus, efek pneumonia juga bisa menyerang sistem pencernaan.
Komplikasi ini biasanya terjadi akibat infeksi virus yang ditandai dengan flu, mual, dan muntah.
Demikianlah sejumlah efek pneumonia yang membuat penyakit ini berbahaya.
Namun, bagi kebanyakan orang, pneumonia bisa diobati dan dicegah.
Baca juga: Pemain Meteor Garden Barbie Hsu Meninggal akibat Pneumonia, Apa Gejalanya?
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini