Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Osteosarkoma, Kanker Tulang yang Sering Menyerang Remaja Menurut Dokter

Kompas.com - 23/09/2025, 19:05 WIB
Rafa Aulia Febriani ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kanker tulang bisa menyerang anak dan remaja, khususnya osteosarkoma. Meski tergolong jarang, penyakit ini harus diwaspadai karena gejalanya sering disangka nyeri atau pegal biasa. 

Menurut dr. Muhammad Wahyudi, Sp.OT (K), konsultan onkologi ortopedi di Eka Hospital BSD, osteosarkoma biasa terjadi pada usia anak atau remaja, serta berasal dari sel itu sendiri atau jenis kanker tulang primer.

Baca juga:

"(jenis kanker tulang) Primer atau memang asal sel nya dari tulang. Biasanya terjadi pada usia remaja anak atau remaja. Salah satunya yang paling sering osteosarkoma," kata dr. Wahyudi dalam sesi bahas problematika kanker tulang di Jakarta, Kamis (18/9/2025).

Kanker tulang osteosarkoma pada remaja

Ini alasan remaja lebih rentan kena kanker tulang

dr. Muhammad Wahyudi, Sp.OT (K), Konsultan Onkologi Ortopedi Eka Hospital BSD, menjelaskan seputar problematika kanker tulang, di Jakarta, Kamis (18/9/2025).KOMPAS.com/RAFA AULIA FEBRIANI dr. Muhammad Wahyudi, Sp.OT (K), Konsultan Onkologi Ortopedi Eka Hospital BSD, menjelaskan seputar problematika kanker tulang, di Jakarta, Kamis (18/9/2025).

Seperti yang disebutkan, osteosarkoma merupakan kanker tulang primer yang paling sering terjadi pada anak dan remaja.

"Osteosarkoma sering pada anak atau remaja, ada yang berpendapat bahwa dihubungkan dengan usia remaja itu sel-sel tulang lagi banyak membelah, banyak tumbuh, cuma terjadi mutasi sehingga pertumbuhannya tidak teratur dan berlebihan sehingga terjadilah tumor" jelas dr. Wahyudi.

Usia yang paling banyak terkena kanker tulang ini, menurut dr. Wahyudi, adalah umur belasan atau di bawah 20 tahun.

Ia melanjutkan, penyebab pasti osteosarkoma masih menjadi perdebatan. Meskipun tidak berhubungan dengan gaya hidup, faktor genetik dianggap berperan besar, misalnya pada sindrom tertentu seperti retinoblastoma atau li-fraumeni syndrome.

"Paling sering karena mutasi genetik secara sporadis. Ada juga memang dihubungkan dengan sindrom tertentu seperti li-fraumeni syndrome atau retinoblastoma," ucap dr. Wahyudi.

"Tapi untuk lifestyle (gaya hidup) dan lain-lain tidak ada yang dapat dihubungkan langsung untuk terjadinya sesuatu osteosarkoma," lanjutnya.

Baca juga:

Kanker tulang osteosarkoma bisa disembuhkan?

Progres osteosarkoma bisa cukup cepat

Osteosarkoma adalah kanker tulang primer yang sering dialami remaja. Kenali gejala dan penyebabnya menurut dokter.Dok. Freepik/pressfoto Osteosarkoma adalah kanker tulang primer yang sering dialami remaja. Kenali gejala dan penyebabnya menurut dokter.

Faktor penyebab utama osteosarkoma adalah mutasi genetik sehingga pencegahannya masih sulit dilakukan. Namun, kewaspadaan gejala perlu diperhatikan.

"Kalau nyeri tulang lebih dari dua-tiga minggu, segera diperiksakan," tuturnya.

Dr. Wahyudi menambahkan, osteosarkoma termasuk kanker yang progresif atau prosesnya cepat, bahkan hanya dalam hitungan bulan.

"Kalau kanker osteosarkoma hitungannya bulan. Jadi tiga-empat bulan itu udah besar. Dia (osteosarkoma) nyebarnya berikutnya ke paru," katanya. 

Meski agresif, peluang sembuh tetap besar bila pasian terdeteksi dini. 

"Bila tumor belum menyebar, angka kesembuhannya kurang lebih lima tahun survival-nya berkisar 70 persen. Jadi cukup besar," ujarnya.

Lain hal apabila tumor tersebut sudah metastasis, artinya sudah menyebar ke organ lain.

"Namun, sangat jauh berbeda jika si kanker ini sudah menyebar ke paru misalnya. Angka kesembuhannya sangat rendah bisa kurang dari 30 persen, lima tahun survival," tambahnya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau